keepgray.com – Libur panjang akhir pekan dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk berburu kuliner viral di kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat. Salah satu yang menjadi incaran adalah kue mipan, panganan manis khas Tiongkok.
Jordan, seorang pengunjung dari Tangerang Kota, mengaku penasaran dengan kuliner Glodok yang viral di media sosial. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke kawasan tersebut. “Iya, hari ini memang sengaja ke Glodok untuk mencari kuliner. Banyak yang viral di medsos, jadi ingin coba. Baru coba tahu Hwa Hing, salt bread yang ada di Blok M, sama mipan ini,” ujar Jordan saat menikmati mipan.
Kiel, pengunjung asal Pasar Baru, Jakarta Pusat, sering menjadi rujukan teman-temannya untuk mencicipi makanan viral di Glodok. Kue mipan menjadi salah satu rekomendasi utamanya. “Saya sudah pernah coba, waktu kecil dikasih orang tua dan saya suka. Sekarang yang jual sudah jarang, paling kalau ke Glodok. Rasanya enak dan tetap jadi pilihan,” kata Kiel.
Bagi Kiel, mipan bukan sekadar jajanan, tetapi juga membawa kenangan masa kecil. “Ada rasa nostalgia, seperti kembali ke masa kecil saat dikasih mipan oleh orang tua,” imbuhnya.
Sementara itu, Jordan dan Putra baru pertama kali mencicipi kue mipan di Glodok. Jordan menilai kue ini memiliki cita rasa yang unik. “Baru pertama kali coba, rasanya unik. Ada bawang putih goreng dicampur gula. Bawang yang biasanya untuk makanan asin dicampur ke manis,” jelasnya.
Tono, pengunjung dari Cengkareng, mengaku sedang mampir ke Glodok karena ada acara keluarga. Ia kemudian teringat kue mipan viral yang membuatnya penasaran. “Ini baru pertama. Kebetulan ada acara keluarga di Glodok, jadi mampir dulu. Tahu dari medsos, viral kan. Rasanya unik, mirip bubur sumsum tapi lebih padat,” jelas Tono.
Aman, penjual kue mipan, mengaku telah berjualan lebih dari 10 tahun di Glodok. Bisnis ini merupakan bisnis turun temurun keluarganya. “Dulu ramai yang jualan mipan, sekarang sudah mulai sedikit,” ungkap Aman.
Aman bersyukur karena mipan yang dijualnya laris manis setelah viral di media sosial. Ia membawa 80 porsi setiap hari untuk dijual. “Senang kalau laris manis. Mulai ramai setelah viral, ada kenaikan sekitar 30 persen. Sekarang bisa habis 80 porsi,” pungkasnya.
