keepgray.com – Pemerintah Indonesia menawarkan proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) kepada investor asing sebagai bagian dari upaya perlindungan wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan salah satu potensi investasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dody menjelaskan bahwa tanggul laut raksasa ini akan membentang dari Cilegon hingga Gresik di Jawa Timur. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat yang tinggal di pesisir utara dari ancaman abrasi dan banjir rob. Proyek ini dipresentasikan dalam International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC).
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menambahkan bahwa banyak investor yang menunjukkan ketertarikan pada proyek giant sea wall ini. Meskipun tidak disebutkan secara rinci siapa saja investor tersebut, AHY mengungkapkan bahwa nilai investasi yang dibutuhkan cukup besar.
“Kurang lebih studi yang pernah kami lakukan di waktu sebelumnya adalah kurang lebih US$8 miliar, Rp123 triliun. Itu hanya untuk wilayah Jakarta, kurang lebih 41 km,” kata AHY.
Pembangunan giant sea wall merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi untuk mengatasi banjir rob dan penurunan tanah di pesisir utara Jawa. Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, memperkirakan bahwa diperlukan sekitar 700 kilometer tanggul laut untuk melindungi seluruh Pulau Jawa.
“Program ini mungkin akan memakan waktu cukup lama, mungkin 10-20 tahun, tapi harus segera dimulai untuk kita melindungi jutaan hektare sawah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa,” kata Hashim dalam sebuah forum diskusi. Proyek ini diharapkan dapat menjadi investasi jangka panjang yang juga berkontribusi pada ketahanan terhadap perubahan iklim.