keepgray.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa tiga lokasi nuklir utama di Iran telah “hancur total” dalam sebuah operasi yang melibatkan Amerika Serikat dan Israel. Pernyataan ini disampaikan Trump pada hari Sabtu melalui platform Truth Social, setelah serangan yang diklaim bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Iran.
Menurut Trump, target serangan meliputi Fordow, Natanz, dan Esfahan. Ia memastikan bahwa seluruh pesawat yang terlibat telah meninggalkan wilayah udara Iran dan kembali dengan selamat setelah menjatuhkan muatan bom di lokasi-lokasi utama, termasuk Fordow. Trump memuji prajurit Amerika atas keberhasilan operasi ini.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Trump melalui pesan video pada Minggu dini hari. Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dalam koordinasi penuh antara militer Amerika Serikat dan Israel.
Israel telah melancarkan serangan ke Iran pada 13 Juni, dengan alasan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, yang dianggap sebagai ancaman eksistensial. Tujuan ini sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat, yang sebelumnya terlibat dalam negosiasi dengan Iran untuk membatasi kemampuan nuklirnya.
Pejabat Iran mengakui terjadinya serangan tersebut pada Minggu pagi, meskipun belum ada kejelasan mengenai skala kerusakan atau jenis amunisi yang digunakan.
Sebelum serangan tersebut, beberapa analis yang diwawancarai oleh NPR sepakat bahwa Israel tidak akan mampu menghancurkan program nuklir Iran tanpa bantuan dari Amerika Serikat. Amerika Serikat memiliki bom “penghancur bunker” seberat 30.000 pon dan pesawat pengebom siluman B-2 yang diperlukan untuk menembus lokasi-lokasi Iran yang dijaga ketat.