Forum ILO: Kerja Layak & Perlindungan Pekerja Mendesak

keepgray.com – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyoroti pentingnya kerja layak, perlindungan pekerja, dan pertumbuhan ekonomi yang adil di hadapan negara-negara anggota Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Hal ini disampaikan dalam Sidang Pleno Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss.

Yassierli menyatakan, “Indonesia percaya bahwa dunia kerja harus dibangun secara adil dan kuat agar bisa menghadapi berbagai tantangan global,” seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Yassierli menanggapi laporan Dirjen ILO yang menyoroti masalah-masalah di dunia kerja, termasuk meningkatnya pengangguran, kesenjangan sosial, dan ketidakpastian ekonomi. Menurutnya, Indonesia merasakan dampak dari situasi ini dan perlu ada penanganan bersama.

Pemerintah Indonesia, lanjut Yassierli, terus berupaya membuka lapangan kerja yang lebih merata dan berkelanjutan, dengan fokus pada generasi muda dan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. “Untuk itu, pemerintah mengembangkan program pelatihan kerja dan pemagangan industri agar kemampuan para pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini dan masa depan,” jelasnya.

Selain menciptakan lapangan kerja, Indonesia juga memberikan perhatian besar pada perlindungan pekerja. Pemerintah saat ini sedang memperkuat sistem jaminan sosial serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk perlindungan dari risiko baru seperti penyakit akibat pekerjaan. Pemerintah juga mendorong pekerja informal untuk beralih ke sektor formal agar mendapatkan hak dan perlindungan yang lebih baik.

Sektor ekonomi hijau dan digital juga mulai digarap sebagai sumber pekerjaan baru yang lebih layak dan berkelanjutan. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Yassierli meyakini bahwa produktivitas adalah kunci, namun pertumbuhan tersebut harus berdampak nyata bagi semua pihak, baik pekerja maupun pengusaha.

“Saya tekankan pentingnya dialog sosial yang seimbang agar kepentingan kedua belah pihak bisa diakomodasi. Termasuk dalam sektor ekonomi digital seperti ojek online atau kurir aplikasi, pemerintah ingin memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak mengorbankan hak pekerja,” paparnya.

Di akhir pidatonya, Yassierli menyampaikan dukungan Indonesia terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan. Indonesia mendukung penuh rencana darurat ILO untuk membuka peluang kerja bagi mereka yang terdampak konflik. “Sudah waktunya dunia bekerja sama dengan semangat solidaritas dan kepedulian terhadap manusia. Indonesia siap ikut ambil bagian,” pungkasnya.