keepgray.com – Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya patuh dan taat terhadap tuntunan agama dalam setiap aktivitas sehari-hari. Menjelang pelaksanaan Ibadah Haji 1446 H, penting untuk menggali makna ritual ibadah haji sebagai pedoman hidup.
Ihram mengajarkan kesetaraan, kesederhanaan, persamaan, dan persaudaraan. Semangat ini harus dijadikan landasan untuk berbuat kebajikan. Dalam Islam, prinsip persamaan (al-musawah) ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, menekankan bahwa semua manusia sama di hadapan Allah SWT, tanpa memandang ras, suku, bangsa, atau status sosial. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Hujurat ayat 10, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,” menegaskan pentingnya persaudaraan dan kebersamaan di antara sesama muslim.
Thawaf mengandung hikmah kedisiplinan, ketaatan, dan kerendahan hati. Kedisiplinan penting dalam kehidupan karena tanpa itu, hasil yang optimal sulit dicapai. Disiplin dalam semua bidang adalah pintu keberhasilan. Kerendahan hati (tawadhu) juga penting dalam menjalin relasi. Surah Al-Furqan ayat 63 menjelaskan ciri-ciri hamba Allah yang rendah hati, dan hadis menyatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang bersikap rendah hati karena-Nya.
Sa’i mengajarkan etos kerja, kerja profesional, pengabdian, kecintaan, dan optimisme dalam menatap masa depan. Tidak boleh ada sikap putus asa. Kisah Siti Hajar yang berikhtiar mencari air untuk Nabi Ismail AS, berlari tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwa, menjadi inspirasi. Seorang muslim yang beriman harus menjadi generasi unggul dengan kerja profesional dan optimisme. Dalam Islam, optimisme adalah keharusan, sebagai bagian dari berprasangka baik kepada Allah SWT.
Wukuf adalah puncak dari ibadah haji yang mengajarkan kesadaran diri, kehadiran Tuhan, dan kejujuran. Kesadaran diri (ma’rifat al-nafs) adalah pemahaman mendalam tentang diri sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, potensi, dan kedudukan di hadapan Allah SWT. Surah Al-Hasyr ayat 18 menekankan pentingnya introspeksi dan evaluasi diri terkait tindakan dan konsekuensinya.
Tahallul, ritual terakhir yang membebaskan seseorang dari larangan ihram, mengandung hikmah kemerdekaan, kebebasan, kesyukuran, dan peningkatan kualitas hidup. Dalam dunia bisnis, tahapan ini bisa dianalogikan sebagai hasil rapor atas prestasi yang diperoleh. Bersyukur kepada Allah SWT adalah suatu keniscayaan. Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7 bahwa jika bersyukur, Allah pasti akan menambah nikmat, dan jika mengingkari nikmat-Nya, azab-Nya sangat pedih.
Semoga Allah SWT membimbing kita untuk menjalankan kehidupan ini dengan menaati ajaran-Nya dan memasukkan kita ke dalam golongan yang dikaruniai kecerdasan agar selalu mengagungkan setiap ciptaan-Nya.
Aunur Rofiq
(Ketua DPP PPP periode 2020-2025)