keepgray.com – Harga emas dunia terus mengalami lonjakan dalam beberapa bulan terakhir, mencapai level US$3.373 per ons troi di pasar spot, menurut data dari Bloomberg. Kenaikan ini signifikan dibandingkan dengan awal tahun, di mana harga emas berada di kisaran US$2.640 per ons troi. Di Bursa Comex, harga emas juga mencatatkan angka yang tinggi, yaitu US$3.392 per ons troi.
Beberapa faktor menjadi pendorong utama kenaikan harga emas ini. *Pertama,* perang dagang yang diinisiasi oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, menciptakan ketidakpastian ekonomi global. Investor yang khawatir cenderung mencari aset yang lebih aman seperti emas, sehingga meningkatkan permintaannya.
*Kedua,* kekhawatiran akan resesi global, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman, juga mendorong investor untuk beralih ke emas. Emas dianggap sebagai aset yang stabil dan dapat mempertahankan nilainya selama periode ketidakpastian ekonomi. CEO BlackRock, Larry Fink, bahkan menyatakan bahwa Amerika Serikat mungkin sudah berada dalam resesi akibat tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump.
*Ketiga,* pelemahan nilai dolar AS juga menjadi faktor pendukung kenaikan harga emas. Indeks dolar yang anjlok membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan global terhadap logam mulia ini.
*Keempat,* kebijakan The Federal Reserve (The Fed) juga turut mempengaruhi harga emas. Melambatnya perekonomian AS hingga kemungkinan terjadinya resesi dapat mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat dan lebih besar dari rencana awal. Suku bunga yang rendah akan membuat dolar AS melemah dan imbal hasil US Treasury AS turun, yang keduanya berdampak positif pada harga emas.
*Kelima,* pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia juga menjadi faktor penting. Bank-bank sentral meningkatkan cadangan emas mereka sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. World Gold Council mencatat bahwa pada tahun 2024, bank sentral memborong 1.045 ton emas ke cadangan mereka, mendekati rekor pembelian tahunan sebelumnya.
Dengan kombinasi faktor-faktor seperti perang dagang, ancaman resesi global, pelemahan dolar AS, kebijakan The Fed, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral, emas kembali menjadi aset yang menarik sebagai pelindung kekayaan dalam situasi krisis. Kenaikan harga emas mencerminkan nilai intrinsiknya dan juga menjadi indikator dari ketidakpastian serta kehati-hatian di pasar global.