Emas: Analis Prediksi Harga Pasca-Konflik AS-Iran

keepgray.com – Harga emas dunia mengalami penguatan tipis pada perdagangan Senin (23/6), didorong oleh peningkatan permintaan terhadap aset-aset yang dianggap aman (safe haven) di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah. Investor global kini tengah memantau respons Iran terhadap serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklirnya.

Menurut laporan Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$3.371,30 per ounce pada pukul 00.20 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS tercatat stabil di level US$3.387,20.

Ketegangan meningkat setelah AS bergabung dengan Israel dalam melakukan serangan terbesarnya terhadap Iran sejak Revolusi 1979. Presiden AS, Donald Trump, dalam pidato televisi memperingatkan bahwa setiap serangan balasan dari Iran akan memicu respons lanjutan, kecuali jika Iran memilih jalan damai. Namun, Teheran telah menyatakan akan melakukan pembalasan, dengan laporan adanya tembakan misil yang terus berlangsung antara kedua negara sepanjang akhir pekan.

Pasar juga mencermati pernyataan terbuka pertama dari pejabat The Fed setelah keputusan untuk menahan suku bunga pada pekan lalu. Dalam laporan kebijakan moneter terbarunya kepada Kongres, The Fed menyebutkan bahwa inflasi AS masih cukup tinggi dan pasar tenaga kerja tetap kuat. Namun, dampak penuh dari tarif Trump diperkirakan belum sepenuhnya terasa, sehingga bank sentral AS itu memilih untuk menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mengambil langkah kebijakan baru.

Trump kembali melontarkan ide untuk memecat Ketua The Fed, Jerome Powell, yang selama ini kerap dikritiknya karena tidak cukup agresif dalam menurunkan suku bunga.

Di pasar logam lainnya, harga perak naik 0,1 persen ke level US$36,03 per ounce. Sementara harga platinum turun 0,3 persen menjadi US$1.260,78 dan paladium melemah tipis 0,1 persen ke US$1.043 per ounce.

Sementara itu, berdasarkan grafik harga beli emas di Pegadaian untuk periode 16-22 Juni 2025, harga emas cenderung menurun dalam sepekan terakhir. Pada 16 Juni, harga berada di kisaran Rp18.800 per 0,01 gram, kemudian terus menurun hingga menyentuh titik terendah sekitar Rp18.470 per 0,01 gram pada Sabtu (21/6). Namun, pada Minggu (22/6), harga emas Pegadaian kembali menguat dan naik ke level sekitar Rp18.600 per 0,01 gram, seiring pulihnya harga emas global menjelang awal pekan ini.

Analis pasar, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa konflik yang semakin intensif di Timur Tengah akan mendorong harga emas. Ia memperkirakan harga emas dunia akan melesat ke US$3.450, bahkan US$3.500 per ons troi. “Tak hanya emas, minyak juga akan naik, apalagi Iran juga sudah mengancam akan menutup Selat Hormuz yang selama ini menjadi tempat lalu lintas minyak dunia,” katanya pada Minggu kemarin. Ia juga menambahkan bahwa nilai rupiah diperkirakan akan melemah, namun tidak signifikan, hanya sekitar 100 poin.