Eks Ketua DPRD Jatim diperiksa KPK, bantah diculik.

keepgray.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Pemprov Jatim tahun 2021-2022. Pemeriksaan berlangsung lebih dari 7 jam di Gedung KPK, Jakarta Selatan, pada Kamis (19/6/2025).

Kusnadi tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.32 WIB dan menyelesaikan pemeriksaan pada pukul 17.32 WIB. Selama pemeriksaan, Kusnadi juga dikonfirmasi mengenai pemberitaan terkait dirinya yang sempat dikabarkan menghilang. Ia membantah kabar tersebut.

“Hah? Hilang? Masa seorang setua ini bisa hilang, ha-ha-ha…,” ujarnya kepada wartawan usai pemeriksaan.

Kusnadi juga menyampaikan permintaan maaf karena isu dirinya menghilang sempat membuat gaduh. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat berkomunikasi karena telepon selulernya mati, dan membantah adanya isu penculikan. “Ah, nyulik saya itu rugi,” katanya.

Lebih lanjut, Kusnadi menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran dana hibah di Jawa Timur dibahas bersama-sama dengan kepala daerah. Menurutnya, kepala daerah memiliki peran penting dalam proses tersebut. “Ya itu kan dibicarakan bersama-sama dengan kepala daerah. Jadi ya kalau dana hibah itu, ya dana hibah itu ya dua-dua dan pelaksananya juga sebenarnya semuanya kepala daerah,” ungkapnya. “Orang dia (Gubernur Jatim) yang mengeluarkan masa dia nggak tahu,” imbuhnya.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 21 tersangka terkait pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2022. Penetapan tersangka ini merupakan pengembangan dari kasus yang sebelumnya menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak. Dari 21 tersangka tersebut, 4 di antaranya adalah penerima suap yang merupakan penyelenggara negara, dan 17 lainnya adalah pemberi suap, yang terdiri dari 15 pihak swasta dan 2 penyelenggara negara.

Sebelumnya, Kusnadi sempat dikabarkan hilang sejak Rabu, 4 Juni 2025, dan ditemukan pada Senin (9/6) dini hari di Kabupaten Bangkalan. Anak Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong, menjelaskan bahwa ayahnya ditemukan di kawasan Tanah Merah Madura setelah ada warga yang mengenali fotonya yang viral di Facebook.