keepgray.com – Serangan Iran ke Israel disambut gembira oleh sebagian pihak di dunia karena sejumlah alasan, termasuk sejarah panjang permusuhan kedua negara, solidaritas terhadap Palestina, dan ketidakpuasan terhadap kebijakan luar negeri Israel. Konflik ini terjadi di tengah latar belakang genosida yang dilakukan Israel di Gaza, di mana lebih dari 55.300 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah menjadi korban.
Permusuhan antara Iran dan Israel telah berlangsung selama lebih dari empat dekade, sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Iran secara terbuka menentang keberadaan Israel dan mendukung kelompok-kelompok bersenjata seperti Hizbullah dan Hamas. Israel, di sisi lain, menganggap Iran sebagai ancaman besar karena program nuklirnya dan pengaruh militernya di wilayah tersebut. Serangan Iran ke Israel dilihat sebagai kelanjutan dari konflik yang sudah berlangsung lama.
Simpati yang besar terhadap penderitaan rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel, terutama di Gaza dan Tepi Barat, juga menjadi alasan dukungan terhadap serangan Iran. Bagi sebagian orang, Iran dianggap sebagai pembela rakyat Palestina dan satu dari sedikit negara yang menantang dominasi militer Israel di Timur Tengah. Tindakan Iran dipersepsikan sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami Palestina.
Selain itu, kebijakan militer dan politik Israel yang dianggap represif terhadap rakyat Palestina juga memicu ketidakpuasan.
