keepgray.com – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penambahan 100 lokasi baru untuk Sekolah Rakyat yang akan mulai dibuka pada Agustus hingga September 2025. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Robben Rico mengatakan program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif langsung dari Presiden.
“Program Sekolah Rakyat ini program gagasan Presiden, bukan program Kementerian Sosial, tapi kemudian perlu didukung dan disupport oleh Bapak-Ibu sekalian,” ujar Robben, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Hal ini disampaikan Robben dalam Rapat Kerja Nasional Forum Nasional Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia Tahun 2025 di Hotel Grand Mercure, Jumat (20/6). Presiden menggagas program ini berdasarkan fakta tingginya angka anak tidak sekolah di berbagai daerah.
Lokasi tambahan tersebut akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) baik milik Kemnaker maupun Pemda di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota sebagai bagian dari tahap rintisan kedua program prioritas ini.
Data Badan Pusat Statistik RI menunjukkan terdapat 227 ribu anak usia SD belum dan tidak sekolah. Untuk tingkat SMP, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 499 ribu anak. Sekitar 3,4 juta anak usia SMA terdata tidak bisa atau belum pernah sekolah.
Robben menekankan kendala utama bukan terletak pada biaya sekolah, melainkan biaya pendukung lainnya. Lebih lanjut, operasional sekolahnya gratis.
“Tapi ternyata menuju ke sekolah itu butuh biaya, mungkin seragamnya juga butuh biaya,” kata Robben.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional, sebanyak 76% keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena alasan ekonomi. Prabowo juga mencermati bahwa tren ini terus meningkat setiap tahun di semua jenjang pendidikan.
Merespons kondisi tersebut, Prabowo menerbitkan Perpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah untuk berkolaborasi. Robbin mengatakan Prabowo memerintahkan kepada semua pihak untuk sama-sama berkolaborasi.
Pemerintah telah membentuk Tim Penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang melibatkan satuan tugas dari lintas kementerian dan pemerintah daerah. Untuk tahap awal, 100 titik telah ditetapkan sebagai lokasi rintisan dan akan mulai melaksanakan pembelajaran pada Juli 2025.
Sebanyak 100 lahan dengan luas minimal 6,3 hingga 10 hektare juga telah diusulkan dan siap dibangun mulai Agustus. Robben menguraikan konsepnya sama persis seperti di SMA Taruna Nusantara dengan di dalamnya ada SD, SMP, dan SMA yang fasilitasnya 100% dibiayai oleh APBN.
Selama masa rintisan, pemerintah menggunakan skema pinjam pakai gedung selama satu tahun. Gedung tersebut direnovasi dan akan dikembalikan dalam kondisi layak guna kepada Pemda.
“Tahun depan Insyaallah yang di tempat rintisan ini akan kemudian pindah ke tempat yang dibangun oleh Bapak Presiden,” jelas Robben.
Presiden juga menginstruksikan langsung dari Rusia untuk tambahan 100 sekolah rintisan baru menggunakan BLK yang berada di seluruh Indonesia. Sehingga total nanti ada 200 sekolah rakyat.
“Kami izin untuk bisa dibantu para Sekda Provinsi menyampaikan kepada para Sekda di Kabupaten, Kota untuk lokasi yang sudah terpilih nanti ada sekitar 100 untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat rintisan ke-101-200, tahun ajar 2025-2026 nanti,” kata Robben.
Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem boarding school atau sekolah berasrama. Siswa akan menjalani pendidikan formal nasional dan penguatan karakter serta literasi digital.
Sekolah Rakyat juga diberikan pelatihan untuk menyiapkan generasi emas. Anak-anak di Sekolah Rakyat juga diberikan pendidikan keterampilan supaya kemudian nanti 20 tahun lagi saat mencapai tahun 2045 target Indonesia emas tercapai.
Tak hanya pendidikan, program ini juga menyasar pemberdayaan ekonomi keluarga siswa. Orangtuanya juga diberdayakan dengan program pemberdayaan.
Selain itu rumah tidak layak huni milik orangtua siswa akan diperbaiki. Dukungan dari pemerintah daerah menjadi krusial, sudah ada 357 provinsi, kabupaten, kota yang ikut bergabung dalam program Sekolah Rakyat.
Namun beberapa pemda belum ikut serta. Kemensos mengharapkan kepada bapak-Ibu yang belum bergabung untuk segera bergabung.