keepgray.com – Dalam ajaran Islam, melihat hilal atau bulan sabit pertama merupakan momen penting yang menandai dimulainya bulan baru Hijriah, khususnya pada bulan-bulan suci seperti Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca saat hilal terlihat, sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar bulan yang akan dijalani dipenuhi keberkahan dan keselamatan.
**Doa Melihat Hilal**
Terdapat beberapa versi doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika melihat hilal, sebagaimana diriwayatkan dalam berbagai hadis dan kitab. Doa-doa ini merupakan ungkapan harapan akan kebaikan dan perlindungan di bulan yang baru.
**1. Doa Versi Pertama (HR Ahmad)**
Berdasarkan hadis riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Rasulullah SAW langsung berdoa ketika melihat hilal dengan bacaan sebagai berikut:
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Latin: *Allāhu akbaru, wa lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a’ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.*
Artinya: “Allah Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang Maha Agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
**2. Doa Versi Kedua (Kumpulan Doa & Dzikir Ramadan)**
Menurut buku *Kumpulan Doa & Dzikir Ramadan* karya Ammi Nur Baits, Rasulullah SAW juga membaca doa ini ketika melihat hilal:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Latin: *Allahu akbar, Allahumma ahillahu’alaina bil amni wal imaan, wassalaamati wal islam, wattaufiiq limaa tukhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallah.*
Artinya: “Allahu akbar, ya Allah munculkanlah hilal itu pada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq kepada apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Rabb kami dan Rabb kamu (wahai bulan), adalah Allah.”
**3. Doa Versi Ketiga (Risalah Shaum)**
Dikutip dari buku *Risalah Shaum* karya Wawam Shofwan Sholehuddin, doa lain yang dapat dibaca saat melihat hilal pergantian bulan adalah:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Latin: *Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni, wal imani, wassalamati, wal islami. Rabbi wa rabbukallahu.*
Artinya: “Ya Allah, halalkanlah ia atas kami dengan nasib baik, iman, keselamatan, dan Islam. Tuhanku dan Tuhanmu Allah.”
**Hukum Membaca Doa Melihat Hilal**
Mayoritas ulama, sebagaimana disebutkan dalam buku *Kumpulan Doa & Dzikir Ramadhan* oleh Ammi Nur Baits, S.T., B.A., sepakat bahwa membaca doa saat melihat hilal hukumnya sunnah (mustahab), yang berarti sangat dianjurkan namun tidak wajib. Doa ini sebaiknya dibaca saat seseorang benar-benar melihat hilal secara langsung. Namun, sebagian ulama juga berpendapat bahwa doa ini tetap boleh dibaca saat awal bulan Hijriah telah diumumkan, sebagai bentuk mengamalkan sunnah.
Penting untuk dicatat bahwa seorang muslim tidak dianjurkan membaca doa ini sambil menghadap langsung ke arah hilal, melainkan sebaiknya menghadap ke arah kiblat. Syaikh Al-Albany menegaskan bahwa tidak boleh menghadapkan diri ketika berdoa kecuali ke arah kiblat salat.
Hal ini diperkuat oleh riwayat dari Ibnu Abi Syaibah, dari Ali bin Abi Thalib, yang menyatakan, “Apabila kalian melihat hilal, janganlah menengadahkan kepalanya ke arah hilal (untuk berdoa), tapi cukup berdoa dengan mengucapkan ‘Rabbii wa Rabbuka Allah’ yang artinya, ‘Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah SWT’.” Demikian pula, Ibnu Abbas membenci praktik menghadap hilal untuk berdoa, menyarankan untuk menghadap sebentar lalu beralih ke arah lain dan membaca doa “Allahu Akbar.”
Doa ini bukan sekadar tradisi, melainkan wujud pengharapan dan permohonan seorang muslim kepada Allah SWT agar bulan yang akan datang dipenuhi keberkahan, keselamatan, dan kebaikan dalam setiap ibadah dan aktivitas.