keepgray.com – Bulan Muharram merupakan waktu yang istimewa untuk meningkatkan amalan kebaikan, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah Tasua dan Asyura.
Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), 1 Muharram 1447 H jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Dengan demikian, pelaksanaan puasa sunnah Tasua (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) akan dilaksanakan pada tanggal 4 dan 5 Juli 2025.
Puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Anjuran mengenai puasa Tasua terdapat dalam riwayat Ibnu Abbas RA, yang menyatakan bahwa ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka bertanya mengenai hari tersebut yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani. Rasulullah SAW kemudian bersabda bahwa jika Allah mengizinkan, tahun depan beliau akan berpuasa pada hari kesembilan Muharram. Namun, tahun berikutnya tiba sebelum Rasulullah SAW wafat. (HR. Muslim).
Sementara itu, puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai hari Asyura. Dalam riwayat dari Ibnu ‘Abbas RA, disebutkan bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Mereka menjelaskan bahwa hari itu adalah hari agung ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Nabi Musa AS berpuasa sebagai wujud syukur kepada Allah. Nabi SAW bersabda bahwa beliau lebih utama (dekat) dengan Musa daripada mereka, sehingga beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. (HR. Bukhari).
Kedua puasa sunnah ini memiliki banyak keutamaan. Keutamaan puasa Tasua dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Jika tiba tahun depan, insyaAllah kami akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim, no. 1134). Selain puasa Tasua, Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura. “Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia menghapus dosa-dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim, no. 1162).
Terdapat beberapa pilihan doa yang dapat dibaca saat berbuka puasa Tasua dan Asyura. Salah satunya, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW: “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah,” yang berarti: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”
Doa lain yang dapat dibaca: “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin,” yang berarti: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”
Selain itu, dapat pula membaca doa: “Afthara ‘indakumush shaaimuuna wa akala tha’aamakumul abraaru washallat ‘alaikumul malaaikatu,” yang berarti: “Berbukalah orang-orang yang berpuasa di tempat saudara ini dan makanlah makanan yang disuguhkan oleh orang-orang yang berbakti, dan para malaikat mendoakan saudara agar mendapat rahmat.”