keepgray.com – Berdoa merupakan ibadah mulia dalam Islam, menjadi jembatan antara hamba dan Allah SWT. Namun, tidak semua doa langsung dikabulkan. Terdapat waktu, adab, dan syarat tertentu agar doa menjadi mustajab.
Dalam Islam, doa adalah ibadah yang sangat mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berdoa adalah suatu ibadah.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah & Tirmidzi). Rasulullah SAW juga menyampaikan, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah SWT selain berdoa.” (HR Tirmidzi & Ibnu Majah).
Menurut Ibn Qayyim dalam kitab Rahasia Doa Mustajab, doa dan permohonan perlindungan ibarat senjata. Keampuhan senjata bergantung pada penggunanya. Doa bisa tidak terkabul jika tidak baik, orang yang berdoa tidak khusyuk, atau ada penghalang terkabulnya doa.
Agar doa mustajab, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. **Ikhlas:** Ikhlas adalah salah satu penyebab terkabulnya doa. Dalam hadits dari Umar bin Khattab RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa segala amal perbuatan tergantung pada niatnya. Ketika berdoa dengan ikhlas, Allah akan memberikan hasil terbaik karena Dia dilibatkan dalam urusan kita, menumbuhkan keyakinan dan ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak sungguh-sungguh.” (HR. Tirmidzi)
2. **Makanan dan Penghidupan yang Halal:** Penghalang terbesar doa tidak terkabul adalah makanan, minuman, dan penghidupan yang tidak halal. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang laki-laki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu, ia menengadahkan tangan ke langit seraya berdoa: ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim). Hadits ini menjelaskan bahwa doa sulit menembus langit jika bersumber dari sesuatu yang haram.
3. **Tidak Tergesa-gesa:** Sifat tergesa-gesa adalah tabiat manusia. Banyak yang putus asa ketika doa tak kunjung terkabul. Padahal, Allah mungkin menunda jawaban untuk kebaikan yang lebih besar. Rasulullah SAW bersabda, “Akan dikabulkan doa seseorang di antara kalian selama tidak tergesa-gesa, yakni ia berkata: ‘Aku telah berdoa tetapi belum dikabulkan’.” (HR. Bukhari dan Muslim). Penundaan bukanlah penolakan. Allah tahu waktu terbaik untuk mengabulkan doa, bisa jadi disimpan untuk menghindarkan kita dari musibah, atau diganti dengan sesuatu yang lebih baik di dunia maupun akhirat.