keepgray.com – Proyek galian jalan yang kerap menyebabkan kemacetan di Jakarta menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Jakarta, Wibi Andrino, mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk membuat sistem manajemen lalu lintas terpadu yang tegas.
Wibi menegaskan bahwa pengerjaan galian tidak boleh dilakukan pada jam sibuk. Ia juga meminta agar kontraktor yang tidak merapikan bekas galian setelah proyek selesai diberikan sanksi. “Saya minta Pemprov tegas bikin sistem manajemen lalu lintas terpadu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Menurut Wibi, konsolidasi seluruh pekerjaan galian dan pengaturan waktunya penting agar tidak terjadi tumpang tindih dan mengganggu jam sibuk. Sanksi tegas juga diperlukan bagi kontraktor yang tidak segera merapikan bekas galian.
Lebih lanjut, Wibi menekankan pentingnya kepastian informasi bagi masyarakat terkait proyek galian yang sedang berlangsung. Ia menyoroti bahwa penutupan jalan utama secara tiba-tiba tanpa sosialisasi dapat menyebabkan kebingungan, stres, dan keterlambatan bagi warga.
Untuk mengatasi masalah ini, Wibi mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk membuat dashboard publik yang transparan. Dashboard ini akan berisi informasi mengenai lokasi dan jadwal galian aktif, sehingga warga dapat mengantisipasi rute perjalanan mereka. “Jadi saya dorong Pemprov buat bikin dashboard publik, transparan, yang bisa dipantau warga soal jadwal dan lokasi galian aktif. Biar warga bisa atur rute dan Pemprov kelihatan kerja rapi,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung juga menyoroti proyek-proyek galian yang memicu kemacetan di Ibu Kota. Ia menekankan perlunya penertiban lokasi pekerjaan lapangan yang mangkrak atau tidak aktif, serta koordinasi yang lebih intensif dengan kementerian dan lembaga terkait. Hal ini disampaikan setelah meninjau sistem pengendalian lalu lintas berbasis AI di kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Rabu (11/6).
Pramono menilai bahwa galian yang terbengkalai dan tetap dipagari memperburuk arus lalu lintas. Ia meminta agar lokasi proyek yang tidak aktif segera dibuka untuk mengurangi kemacetan. “Kalau pekerjaan belum dilanjutkan, seyogianya bedeng ataupun penyekatnya itu dibuka. Supaya tidak menimbulkan kemacetan. Ini yang saya minta untuk ditertibkan,” tegasnya.