Dirjen Haji cek hotel, bagi Nusuk; jemaah puas.

keepgray.com – Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, melakukan pengecekan pelayanan serta membagikan kartu Nusuk kepada jemaah haji Republik Indonesia (RI) di Hotel 502, Makkah, pada Minggu (25/5/2025) siang. Pembagian kartu ini disambut antusias dan lega oleh para jemaah.

Dalam kunjungannya, Hilman Latief didampingi oleh Direktur Bina Haji Musta’in Ahmad dan Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH 2025 Ali Maczumi. Hilman secara langsung membantu proses pembagian kartu Nusuk, mengabsen jemaah satu per satu sesuai dengan data yang tertera pada kartu. Setelah penyerahan, petugas haji juga mendokumentasikan dan mencatat jemaah yang telah menerima kartu tersebut. Hilman menekankan pentingnya menjaga kartu Nusuk agar tidak hilang. “Ini dijaga ya bapak ibu. Udah tahu cara pasang di talinya?” tanya Hilman kepada jemaah.

Salah satu jemaah asal embarkasi Solo, Bagus Purwoko (56), mengungkapkan kebahagiaannya setelah menerima kartu Nusuk. “Alhamdulillah senang banget, bisa lebih tenang. Kan sekarang kalau ke Masjidil Haram harus nunjukin ini ya. Kita udah nunggu sejak Kamis lalu, ada 10 hari lah ya,” ujar Bagus. Istrinya, Yenny (50), juga merasakan hal serupa. “Ya senang, ini kan diperiksa ya kalau mau masuk Masjidil Haram,” tambah Yenny, dengan harapan ibadah mereka berjalan lancar.

Dirjen Haji Hilman Latief bersyukur pembagian kartu Nusuk dapat dipercepat. Ia menjelaskan bahwa Kemenag terus berkoordinasi dengan syarikah (penyedia layanan haji) dan otoritas Arab Saudi untuk memastikan distribusi kartu Nusuk berjalan lancar. “Alhamdulillah sejak kemarin sebetulnya kartu Nusuk sebagai paspornya jemaah untuk masuk ke Arafah semakin hari semakin kecil yang kita distribusi. Kemarin sudah di bawah 10 persen yang belum,” tuturnya.

Hilman menegaskan upaya Kemenag agar seluruh jemaah haji segera mendapatkan kartu Nusuk setelah tiba di Makkah. Ia meyakini, kartu ini akan memberikan ketenangan bagi jemaah saat beraktivitas di Makkah, terutama ketika hendak masuk ke Masjidil Haram. Selain itu, kartu Nusuk juga berfungsi sebagai “tiket” penting bagi jemaah pada saat pergerakan menuju Arafah. “Ini jemaah sudah beberapa hari tidak dapat kartu Nusuk. Kami telusuri, betul ternyata syarikah yang harusnya memberikan Nusuk ternyata paspornya dipegang maktab yang lain. Jadi ini sudah kita komunikasikan ini bisa membuat tenang jemaah untuk masuk ke Harom. Ini menjadi tiket pada saat nanti ke Arafah,” pungkasnya.