Dana Pendidikan Anak: Tips & Trik

keepgray.com – Pendidikan merupakan investasi penting untuk masa depan anak, sehingga orang tua perlu merencanakan keuangan dengan matang sejak dini karena biaya pendidikan terus meningkat setiap tahun.

Idealnya, dana pendidikan disiapkan sejak anak lahir atau paling lambat usia dua tahun. Jika persiapan terlalu dekat dengan waktu masuk sekolah, target biaya kebutuhan sekolah mungkin tidak tercapai. Dana pendidikan sebaiknya disiapkan sejak anak lahir agar orang tua bisa mengejar kenaikan dana pendidikan. Semakin dini mempersiapkan dana pendidikan anak, setoran dana pendidikan akan semakin ringan.

Orang tua bisa menyiapkan dana pendidikan anak dengan menghitung dulu jumlah kebutuhan dana pendidikan, lalu mengalokasikan 10 persen dari penghasilan bulanan atau tahunan untuk dana pendidikan anak. Jumlah dana yang dialokasikan bergantung pada jenis pendidikan dan inflasi. Inflasi biaya pendidikan biasanya lebih tinggi 1 sampai 2 persen dari inflasi umum.

Sebagai contoh, jika sudah mempertimbangkan faktor tersebut diperkirakan dana pendidikan anak sebesar Rp200 juta hingga perguruan tinggi dan anak masih berusia 10 tahun, maka orang tua bisa mengalokasikan Rp1,5 juta per bulan untuk diinvestasikan. Dengan asumsi inflasi 7 persen dan pertumbuhan investasi 8 persen per tahun, orang tua perlu setoran 1,5 juta selama 10 tahun untuk mengejar ekuivalen Rp200 juta itu di masa depan.

Dana pendidikan anak bisa disiapkan dengan berinvestasi. Investasi yang dipilih tergantung jangka waktu yang dimiliki sebelum dana pendidikan diperlukan. Bila waktunya di bawah tiga tahun maka sebaiknya diinvestasikan di instrumen yang resikonya rendah seperti logam mulia, deposito, obligasi ritel negara, reksadana pasar uang maupun reksadana pendapatan tetap. Bila punya waktu tiga sampai lima tahun maka bisa diinvestasikan di reksadana campuran, pasar saham, atau logam mulia. Sedangkan bila waktunya cukup lama di atas lima tahun bahkan belasan tahun maka bisa diinvestasikan di pasar saham, reksadana saham, properti, atau agribisnis.