CKG: Inovasi Kesehatan, Jangkau 4,4 Juta Warga

keepgray.com – Pemerintah menunjukkan upaya yang positif dalam memperluas akses kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pada Februari 2025, menarik perhatian lebih dari 4,4 juta pendaftar di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap program ini dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025. Sejak peluncurannya pada 10 Februari 2025, CKG menunjukkan tren peningkatan jumlah peserta yang stabil setiap bulannya. Data hingga akhir April menunjukkan 4.265.957 pendaftar telah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di 9.346 puskesmas di seluruh Indonesia.

Kelompok usia 25 hingga 59 tahun menjadi pengguna terbanyak layanan ini, menunjukkan kesadaran masyarakat usia kerja akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai investasi jangka panjang. Suahasil menambahkan bahwa terjadi peningkatan terus sejak bulan Februari, Maret, hingga April, dan diharapkan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Program CKG menawarkan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang lengkap, meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan indeks massa tubuh. Selain pemeriksaan fisik, peserta juga mendapatkan edukasi hidup sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemeriksaan dapat dilakukan di puskesmas terdekat tanpa dipungut biaya, baik untuk peserta BPJS Kesehatan maupun masyarakat umum yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan.

Program CKG juga menghadirkan inovasi berupa skema ‘Cek Kesehatan Ulang Tahun’, di mana masyarakat dapat melakukan pemeriksaan gratis pada hari ulang tahun mereka hingga 30 hari setelahnya, yang dirancang untuk memudahkan masyarakat mengingat jadwal pemeriksaan kesehatan rutin mereka. Pendekatan ini membantu membangun kebiasaan pemeriksaan kesehatan berkala yang penting untuk deteksi dini berbagai penyakit, termasuk penyakit kronis seperti jantung, stroke, kanker, TBC, serta gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Pelaksanaan program CKG didukung oleh komitmen anggaran yang kuat dari pemerintah. Hingga saat ini, anggaran kesehatan yang telah terealisasi mencapai Rp47,6 triliun atau sekitar 21,8% dari total alokasi anggaran kesehatan dalam APBN 2025, dengan pembagian Rp32,7 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan Rp14,9 triliun melalui transfer ke daerah.

Suahasil juga menyampaikan bahwa belanja kementerian/lembaga mencapai Rp253,6 triliun atau 21,9% dari APBN, yang mencakup belanja pegawai, belanja barang, dan belanja bantuan sosial.

Program CKG merupakan bagian penting dari transformasi sistem kesehatan nasional yang lebih mengutamakan aspek preventif dibandingkan kuratif. Dengan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan rutin, pemerintah berharap dapat mengurangi beban penyakit yang seharusnya bisa dicegah, memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan tepat, serta menekan biaya pengobatan pada stadium lanjut.

Keberhasilan program CKG memberikan optimisme bagi pencapaian visi kesehatan nasional yang lebih baik. Program ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Dengan dukungan infrastruktur puskesmas yang tersebar luas dan komitmen anggaran yang berkelanjutan, program CKG berpotensi menjadi model layanan kesehatan preventif yang dapat diadopsi secara lebih luas. Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat Indonesia secara keseluruhan.