keepgray.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati, menyampaikan sejumlah catatan hasil pengawasan langsung terhadap pelaksanaan ibadah haji 2025. Sebagai anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Sari menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap aspek teknis dan layanan kepada jemaah.
Sari mengungkapkan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini menyisakan sejumlah persoalan yang perlu dievaluasi secara maksimal. Timnya menemukan kasus jemaah yang tidak mendapatkan penginapan layak, keluarga yang terpisah antara suami, istri, dan orang tua, jumlah bus yang terbatas, hingga makanan yang kurang berkualitas. Menurutnya, meskipun haji melibatkan kerja sama lintas lembaga dan otoritas Arab Saudi, pemerintah Indonesia tetap harus menjamin pelayanan yang layak dan manusiawi bagi seluruh jemaah.
Sari menjelaskan bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang seharusnya dijalani dengan tenang dan khusyuk. Ketika aspek pelayanan dasar tidak terpenuhi, hal ini akan berdampak langsung pada kualitas ibadah jemaah.
Lebih lanjut, Sari menyebutkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mendorong pembentukan panitia khusus (pansus) hingga penegakan hukum, jika ditemukan indikasi pelanggaran dalam proses penyelenggaraan haji. Ia menegaskan bahwa pihaknya terbuka pada semua opsi untuk perbaikan. Meskipun demikian, yang terpenting saat ini adalah fokus pada pendataan masalah secara menyeluruh, agar dasar evaluasi dan perbaikannya jelas.
Sari juga mendorong kerja sama lintas kementerian dan lembaga, seperti Kemenag, Kemenkes, dan instansi di Arab Saudi, demi memastikan pelayanan haji yang lebih layak bagi jemaah. Ia menekankan bahwa ini adalah momentum untuk introspeksi dan memperbaiki sistem secara jujur dan terbuka. Harapannya, tahun depan tidak ada lagi jemaah yang merasa terabaikan.