keepgray.com – Cape Verde, negara kepulauan yang terletak sekitar 700 kilometer dari pantai Afrika Barat, telah menjadi negara demokrasi sejak tahun 1990-an dan sering dianggap sebagai contoh positif bagi negara-negara Afrika lainnya.
Gualberto do Rosario, politikus senior Cape Verde dan mantan perdana menteri (2000-2001) serta ketua Gerakan Demokrasi (MpD) yang berkuasa saat ini, menyampaikan bahwa meskipun Cape Verde memiliki kinerja yang baik dalam berbagai indeks dibandingkan banyak negara Afrika, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memajukan negara ini.
Cape Verde telah mencapai skor di atas rata-rata dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mencakup target global seperti pengurangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan untuk tahun 2030. Do Rosario berpendapat bahwa perbandingan dengan negara-negara daratan Afrika perlu dilihat dengan perspektif sejarah dan geografis. Pulau-pulau Cape Verde tidak berpenghuni hingga dihuni oleh imigran Eropa dan Afrika mulai tahun 1460-an, yang menjadikan pembangunan negara ini unik. Perjuangan panjang melawan kemiskinan dan kekeringan telah membentuk ketahanan penduduk pulau untuk bertahan hidup dan maju.
Dalam lima dekade terakhir, Cape Verde telah membuat kemajuan signifikan, terutama di bidang pendidikan dan perawatan kesehatan. Antonio da Silva, mantan pejuang kemerdekaan dan sekretaris eksekutif Komisi Masyarakat Sipil, mengingat kemiskinan parah pada tahun 1975 yang kini sulit dibayangkan. Kemajuan terbesar terjadi di bidang pendidikan, di mana akses telah meningkat pesat. Pada tahun 1975, sekitar 65% penduduk buta huruf, tetapi angka ini telah turun menjadi sekitar 3%. Pendidikan dianggap sebagai kunci kemajuan sosial di Cape Verde.