keepgray.com – Pemerintah secara resmi menyalurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan kepada 17,3 juta pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta dan 565.000 guru honorer. Kebijakan ini merupakan bagian dari lima paket stimulus ekonomi nasional yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat konflik geopolitik dan tekanan inflasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa BSU diberikan kepada pekerja dan guru honorer dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum provinsi, kabupaten, dan kota. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp10,72 triliun dari APBN 2025. Penyaluran BSU akan dilaksanakan mulai Juni hingga Juli melalui BPJS Ketenagakerjaan dengan implementasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Selain pekerja, pemerintah juga memberikan bantuan serupa kepada guru honorer di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama. Bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan (Juni dan Juli) atau total Rp600 ribu akan diberikan kepada 565.000 guru honorer, yang terdiri dari 288.000 guru di lingkungan Kementerian Dikdasmen dan 277.000 guru di Kementerian Agama.
Ekonom CORE Indonesia, Moh. Faisal, menilai BSU tepat sasaran karena diberikan langsung kepada penerima manfaat. Dengan batasan penghasilan Rp3,5 juta, sasaran penerima diperkirakan adalah kelompok masyarakat rentan miskin. Faisal mencontohkan, jika seorang pekerja dengan penghasilan Rp3,5 juta memiliki empat anggota keluarga, maka pendapatan per kapita hanya sekitar Rp800 ribu, yang termasuk kategori rentan miskin menurut BPS.
Faisal menambahkan bahwa bantuan sebesar Rp300 ribu signifikan karena setara dengan 10 persen dari total pendapatan bulanan kelompok sasaran, sehingga berdampak besar pada pengeluaran mereka. Bantuan ini penting untuk menjaga daya beli pekerja, terutama saat harga pangan dan biaya hidup meningkat.
Namun, Faisal memberikan catatan mengenai durasi dan jenis bantuan. Ia menyarankan kebijakan yang menciptakan pendapatan lebih permanen dan berdampak jangka panjang. Menurutnya, setelah Juli, perlu ada solusi agar pekerja dapat meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan. Selain itu, cakupan penerima perlu diperluas, karena saat ini hanya mencakup sebagian kecil pekerja formal. Faisal menekankan perlunya memberikan bantuan kepada pekerja di sektor informal yang jumlahnya jauh lebih banyak.