keepgray.com – Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan memulai pendataan penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun ini. Rencana ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) tentang penyediaan, pemanfaatan, dan pengembangan data serta informasi statistik.
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di kantor Otorita IKN, Nusantara, pada Selasa (3/6). Kepala BPS, Amalia Adininggar, menjelaskan bahwa pendataan akan mencakup 55 desa dan 726 Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setingkat RT yang tersebar di 6 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan 2 kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Cakupan ini sesuai dengan hasil delineasi batas wilayah yang akan dilakukan BPS bersama OIKN.
Amalia menambahkan bahwa dengan tersedianya data dasar kependudukan di Kawasan Inti IKN, BPS akan memiliki kerangka sampel yang dibutuhkan untuk berbagai survei lanjutan. Data ini juga menjadi dasar penyusunan berbagai indikator sosial dan ekonomi yang esensial untuk perencanaan wilayah, pengelolaan migrasi, serta penyediaan layanan publik.
Penandatanganan MoU ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan data statistik yang akurat di wilayah IKN. Wilayah administratif Nusantara saat ini mencakup sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga diperlukan penyesuaian dan pembaruan dalam sistem statistik nasional.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kerja sama ini. Ia menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan diperoleh data primer yang dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan. Dalam kolaborasi ini, OIKN akan berperan sebagai mitra kerja BPS, dengan BPS tetap menjadi pelaku utama dalam penyediaan data.
