keepgray.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Banten belum menjadikan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai prioritas utama dalam mitigasi bencana. Kondisi ini menyebabkan terjadinya banjir dan bencana lain yang sebenarnya dapat dicegah.
Kepala BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, menyampaikan pernyataan tersebut di Kota Serang, Kamis (19/6/2025). “Kita sudah melihat dengan mata kepala sendiri, prediksi yang disampaikan BMKG ternyata nyata adanya,” ujarnya.
Nana menambahkan bahwa informasi dari BMKG seharusnya dijadikan dasar dalam melakukan mitigasi. “Tapi memang di beberapa lokasi, ini belum menjadi prioritas mitigasi. Harusnya, informasi yang disampaikan BMKG dijadikan dasar kita dalam melakukan mitigasi,” katanya.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem pada 15-18 Juni. Pada 17 Juni, hujan deras disertai angin kencang melanda beberapa wilayah seperti Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak, mengakibatkan banjir.
Menurut Nana, kejadian banjir yang berulang di suatu tempat mengindikasikan bahwa penanganan belum maksimal. “Kalau kita lihat kejadian berulang di suatu tempat, ini mengindikasikan bahwa penanganan belum maksimal. Padahal, dari sisi intensitas hujan, dari dulu sampai sekarang sama saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nana menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Serang dan Rangkasbitung disebabkan oleh sistem drainase yang buruk, sehingga saluran air tidak mampu menampung debit air hujan. “Kalau kita perhatikan di Rangkas dan Serang, sistem drainasenya kurang bagus. Artinya, tidak mampu menampung volume atau debit air yang dihasilkan dari hujan,” tuturnya.
Nana mengingatkan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan peringatan dari BMKG dan segera melakukan langkah mitigasi. “BMKG ini, kalau dalam manajemen bencana, posisinya pada tahap pra-bencana. Artinya, fungsinya adalah kesiapsiagaan. Ini penting. Bukan hanya saat bencana terjadi, tapi yang lebih penting adalah ketika ada informasi awal dari BMKG, Pemda bisa langsung melakukan aksi nyata,” pungkasnya.