Bom Pesawat Haji Jatim: Kemenhub Pastikan Hoax

keepgray.com – Pesawat Saudi Arabia kembali mengalami pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, akibat ancaman bom. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan ancaman tersebut tidak berdasar atau hoax, menurut otoritas terkait.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan semua pihak terkait dan penanganan penerbangan telah sesuai dengan protokol kontinjensi yang berlaku.

“Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat, baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat, dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” kata Lukman dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk mengantisipasi kejadian serupa. “Sebagai langkah antisipasi, kami telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” ujarnya.

Lukman menambahkan, penanganan terhadap Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024.

Saat ini, Ditjen Hubud Kemenhub tengah memastikan keselamatan dan keamanan 376 penumpang jemaah haji dari Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya. Ini adalah kali kedua pesawat Saudi Arabia menerima ancaman bom.

Sebelumnya, Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta menerima ancaman bom melalui surat elektronik (E-mail). Kali ini, ancaman bom diterima melalui telepon oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, untuk rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

Pilot Saudia Airlines SV 5688 memutuskan mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandara Kualanamu setelah menerima ancaman bom, melalui koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa penanganan darurat dilakukan setelah pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Pemeriksaan terhadap kru dan penumpang selesai pada pukul 12.55 WIB, dilanjutkan dengan pemeriksaan pesawat oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU, petugas keamanan bandara (Aviation Security), serta petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

“Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” ujar Asri Santosa.

Asri menambahkan, operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. Kru dan penumpang dijadwalkan terbang ke Surabaya pada hari Minggu (22/6) pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama. “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” pungkas Asri.