keepgray.com – Revitalisasi Mal Blok M oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menghasilkan Blok M Hub, sebuah kawasan yang menjadi titik penghubung antara fasilitas transportasi dan aktivitas warga di daerah ikonis Jakarta tersebut.
Blok M Hub hadir dengan wajah baru yang lebih bersih dan estetis. Perubahan ini terlihat dari gapura utama yang kini memajang nama Blok M Hub. Papan penunjuk pintu masuk mudah ditemukan dari gapura tersebut. Lorong bawah tanah yang menjadi akses menuju terminal bus Blok M disulap menjadi lebih hidup dan artistik.
Pengunjung yang memasuki lorong semi-vault akan disambut dengan pameran seni saat menuruni tangga. Dinding lorong dipoles dengan warna dominan kuning dan mozaik bermotif mural. Karya seni bertajuk Betawi Mosaic menampilkan berbagai motif mural yang terinspirasi dari budaya Betawi, seperti permainan, makanan, minuman, instrumen musik, tarian, hingga bangunan tradisional.
Setelah menikmati estetika dinding, pengunjung akan menemukan berbagai kios yang menawarkan kuliner, mulai dari bakmi hingga chicken wings. Pengunjung juga akan menjumpai sejumlah persimpangan menuju fasilitas dan area publik di Blok M, seperti Terminal Blok M, Blok M Square, hingga akses menuju Taman Martha Tiahahu.
Di luar lorong, Blok M Hub menawarkan area kuliner dengan konsep bazaar, mengumpulkan booth makanan dan minuman yang berada di sekitar Blok M untuk menjajakan produknya.
Meskipun baru berjalan kurang dari seminggu, Blok M Hub telah menjadi magnet bagi masyarakat Jakarta. Pada Jumat (30/5), puluhan pengunjung terlihat berlalu-lalang di sepanjang lorong. Muaz, seorang pengunjung, menyambut positif peluncuran hub ini karena konsepnya yang unik. Ia mengapresiasi mozaik bernuansa Betawi di dinding lorong karena mengusung seni mural dan budaya Betawi.
“Menurut saya sendiri sih ini jadi suatu yang unik ya, buat di Jakarta kayaknya jarang karena sekarang ini terlalu banyak yang modern, tapi tidak membawa unikan atau etnik budaya sendiri,” ungkap Muaz. “Ini satu langkah yang sangat-sangat baik ya, karena hampir semua budaya-budaya dari Jakarta itu sendiri ada terpampang di sini,” sambungnya.
Blok M Hub tidak hanya menawarkan estetika, tetapi juga fungsionalitas yang dibutuhkan warga Jakarta. Ebi, warga Cipete yang sudah puluhan tahun datang ke Blok M, menilai revitalisasi ini dapat mengubah wajah area tersebut menjadi lebih hidup. Ia merasakan perubahan kontras setelah Blok M Hub diresmikan. Menurutnya, area tersebut sudah muram selama bertahun-tahun dan kurang nyaman untuk dilewati.
“Ini udah lebih hidup, daripada kemarin kayak kuburan. Sepi banget mau lewat sini juga takut,” ujar Ebi. “Saya pernah sama anak saya benar-benar berdua doang. Kayak enggak ada kehidupan, sayang kan kalau enggak dimanfaatkan. Ini kan lewat sini jadi adem, enggak lewat luar,” tukasnya.