Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa fasilitas trotoar di ibu kota belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Namun, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah mencatat kemajuan dalam pembangunan trotoar yang aksesibel.
Menurut Kepala Bidang Kelengkapan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto, sejak tahun 2016, pihaknya telah menginisiasi pembangunan dan peningkatan trotoar dengan konsep “complete street” yang dirancang ramah disabilitas. Hingga akhir tahun 2024, tercatat trotoar sepanjang 427 kilometer telah dibangun dan ditingkatkan untuk memenuhi standar aksesibilitas disabilitas, dan proyek ini akan terus dilanjutkan. Hananto juga menambahkan bahwa Dinas Bina Marga secara rutin melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan pembersihan trotoar guna memastikan fungsinya tetap optimal serta nyaman dan aman bagi semua pengguna.
Pramono Anung sendiri, dalam pernyataannya pada Jumat (23/5), menilai trotoar Jakarta sudah cukup baik dibandingkan kota lain di Indonesia, namun ia merasa masih “sangat kurang” dalam hal kelayakan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas. Ia menegaskan pentingnya semua pekerjaan infrastruktur, khususnya pembangunan pedestrian, untuk memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Secara spesifik, Pramono memerintahkan agar jalur pemandu (guiding block) harus selalu ada di setiap pedestrian, sebagai elemen krusial yang tidak boleh ditiadakan untuk memastikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.