Bendungan Mbay NTT: Progres 80,69%

keepgray.com – Pemerintah terus mempercepat pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan bendungan ini selesai pada Desember 2026.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pembangunan bendungan merupakan bagian penting dalam mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan. Menurutnya, infrastruktur sumber daya air seperti bendungan yang disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier, sangat penting untuk mendukung lahan pertanian.

Pembangunan Bendungan Mbay dimulai sejak Agustus 2021 oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, dengan nilai kontrak sebesar Rp1,62 triliun. Proyek ini dikerjakan dalam dua paket, masing-masing oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk – Bumi Indah (KSO) untuk Paket I, dan PT Brantas Abipraya untuk Paket II. Hingga akhir Mei 2024, progres konstruksi bendungan tersebut telah mencapai 80,69 persen.

Bendungan yang dibangun di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan ini, memiliki kapasitas tampung mencapai 52,89 juta meter kubik. Air dari bendungan ini akan mengairi lahan pertanian seluas 6.240 hektare di wilayah Daerah Irigasi (DI) Mbay, termasuk DI Mbay Kanan seluas 3.835 ha dan DI Mbay Kiri seluas 454 ha, serta potensi pembangunan di DI Mbay Kiri seluas 1.951 hektare.

Sistem irigasi teknis yang dirancang akan memanfaatkan aliran Sungai Aesesa untuk memastikan suplai air yang optimal, sehingga dapat meningkatkan intensitas tanam dan hasil panen tiap tahun.

Selain sebagai sumber irigasi, Bendungan Mbay juga akan menyuplai air baku sebesar 205 liter/detik bagi masyarakat Kabupaten Nagekeo, serta mereduksi potensi banjir Sungai Aesesa hingga 283,33 m³/detik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di area seluas 3.200 hektare.

Bendungan Mbay berlokasi sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Nagekeo. Penyelesaian bendungan yang akan dilengkapi dengan jaringan irigasi ini diharapkan dapat mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan dan swasembada air di Indonesia.