Bantuan Kemensos untuk Korban Erupsi Lewotobi

keepgray.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan bantuan logistik bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan ini disalurkan melalui sentra dan dinas sosial setempat dengan harapan dapat meringankan beban para korban.

Saifullah menjelaskan bahwa total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp 4,8 miliar. Bantuan logistik tersebut meliputi makanan siap saji, lauk, makanan anak, tenda, selimut, hingga family kit. Pendistribusian logistik dilakukan dari gudang pusat di Sentra Efata Kupang dan gudang Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, serta belanja langsung sesuai kebutuhan di lapangan.

Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan Tim Siaga Bencana (Tagana) untuk melakukan asesmen terhadap korban, membantu evakuasi ke tempat aman, mendirikan shelter darurat, dan menyediakan layanan dapur umum lapangan. Sebanyak 45 anggota Tagana diterjunkan ke lapangan, berkoordinasi dengan BPBD setempat serta pemerintah daerah.

Kemensos mendirikan dapur umum lapangan di tujuh titik, yaitu di Brimob Desa Konga, Desa Kongan, Desa Bokang, Desa Lowolaga, Desa Ile Gerong, Desa Kanada atau Kobasoma, dan Desa Eputobi. Dapur-dapur umum ini memproduksi rata-rata 18 ribu bungkus makanan per hari untuk para pengungsi dan relawan.

Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sekitar 6 menit 53 detik. Kolom abu mencapai ketinggian 10.000 meter atau 10 kilometer dari puncak kawah. Hujan material vulkanik seperti abu, pasir, dan batuan kerikil dilaporkan mencapai wilayah permukiman di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB), termasuk Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.

BNPB telah mengevakuasi warga dari satu desa pada Selasa (17/6/2025). Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai jumlah korban atau kerusakan yang ditimbulkan akibat erupsi tersebut. Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki juga pernah meletus pada November 2024, menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi.