Bansos Topang Ekonomi RI Saat Krisis (Bank Dunia)

keepgray.com – Bank Dunia menyoroti manfaat program bantuan sosial (bansos) yang dijalankan pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, terhadap kondisi ekonomi. Hal ini disampaikan dalam laporan Global Economics Prospects edisi Juni 2025.

Laporan tersebut menyatakan bahwa dukungan kebijakan fiskal seperti program belanja sosial dan investasi publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan memberikan keuntungan bagi negara-negara tersebut. Bank Dunia menilai program belanja sosial dan investasi publik dapat membantu perekonomian Indonesia di tengah potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

Bank Dunia juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Timur dan Pasifik (EAP), kecuali China, diperkirakan melambat menjadi 4,2 persen pada tahun ini akibat ketegangan perdagangan global. Ketidakpastian kebijakan perdagangan yang meningkat, berkurangnya kepercayaan, dan dampak dari permintaan eksternal yang lebih lemah di negara-negara maju utama dan Tiongkok berpotensi membatasi ekspor dan investasi swasta di kawasan tersebut, terutama di negara-negara dengan eksposur besar terhadap perdagangan global seperti Kamboja, Thailand, dan Vietnam.

Secara khusus untuk Indonesia, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,7 persen pada 2025, lebih rendah dari estimasi sebelumnya sebesar 5 persen. Meskipun demikian, revisi ini menjadi salah satu yang terendah dalam proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Secara regional, Asia Timur dan Pasifik juga diproyeksikan mengalami pelemahan pertumbuhan dari 5 persen menjadi 4,5 persen pada tahun ini.

Sementara itu, untuk kelompok negara berkembang dan pasar berkembang (emerging market and developing economy/EMDE), proyeksi pertumbuhannya diperkirakan turun menjadi 3,8 persen pada 2025, sebelum naik tipis menjadi 3,9 persen pada 2026-2027.