keepgray.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) telah menyalurkan bantuan bagi korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Jumat, 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA. Bencana ini dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari, menyebabkan sungai-sungai di beberapa kecamatan meluap dengan cepat, membawa lumpur, kayu, dan puing bangunan ke permukiman warga.
Akibat peristiwa ini, dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, yaitu Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14), meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggalnya akibat banjir bandang ini,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
Banjir bandang ini berdampak pada 2.542 kepala keluarga atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan, yaitu Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi. Desa Lemito menjadi wilayah dengan jumlah korban terdampak terbesar, mencapai 848 KK atau 2.713 jiwa. Desa-desa lain seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak signifikan.
Proses pendataan jumlah pengungsi masih berlangsung, sementara laporan korban luka nihil. Meskipun banjir sudah mulai surut, material lumpur dan puing-puing masih memenuhi rumah dan halaman warga, menghambat aktivitas sehari-hari.
Kemensos telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat, termasuk pengiriman bantuan logistik melalui Sentra Tumou Tou Manado pada Sabtu, 21 Juni 2025. Bantuan yang disalurkan meliputi 614 paket makanan anak, 150 paket pakaian anak, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, dan dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai mencapai Rp 312.273.900.
Bantuan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Tim Kemensos juga melakukan kaji cepat, mengevakuasi warga, memantau debit air, dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Dalam penanganan bencana ini, Kemensos bekerja sama dengan BNPB, Sentra Tumou Tou Manado, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato, TAGANA, BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa, serta relawan lainnya.
Saifullah mengajak masyarakat untuk terus mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana dan menyatakan komitmen Kemensos untuk terus memantau perkembangan situasi serta memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan.
“Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan, mulai dari relawan, aparat pemerintah daerah, unsur TNI dan Polri, hingga masyarakat yang bahu membahu membantu sesama. Dengan kerja sama yang kuat, kita yakin pemulihan akan berjalan lebih cepat,” tutup Saifullah.