keepgray.com – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama pihak terkait segera melakukan asesmen dan pendataan warga terdampak banjir di Ketapang, Kalimantan Barat.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Masryani Mansyur, menyatakan bahwa Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah menginstruksikan koordinasi dengan BNPB, Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, BPBD, serta pihak kecamatan dan desa setempat. Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan pendataan di lokasi-lokasi terdampak banjir.
Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (20/6) hingga Sabtu (21/6) mengakibatkan banjir yang merendam permukiman warga dan beberapa ruas jalan di Ketapang. Akibatnya, 12 desa dan 4.221 kepala keluarga (KK) terdampak banjir ini.
Desa-desa yang terdampak meliputi Desa Petai Patah, Muara Jekak, Sandai Kiri, Istana, Randau, Penjawaan, Pendamar Indah, Merimbang Jaya, Randau Jungkal, Demit, Sandai, dan Desa Alam Pakuan.
Masryani menambahkan bahwa sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing. Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa banjir masih menggenangi ruas jalan dan permukiman warga dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 200 sentimeter.
Kebutuhan mendesak saat ini mencakup kasur, selimut, perlengkapan anak-anak (kidsware), family kit, pakaian, tenda serbaguna keluarga, makanan, dan air mineral.
Polres Ketapang terus memantau debit air dan mengatur lalu lintas di jalan-jalan yang terendam banjir. Pemerintah mengimbau warga terdampak, terutama yang berada di bantaran sungai, untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.