Bahlil: Syukuri Lapangan Kerja!

keepgray.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyindir pihak-pihak yang mengeluhkan kurangnya lapangan kerja di Indonesia. Sindiran ini disampaikan di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak dan hilirisasi industri.

Bahlil menyatakan bahwa kedua sektor tersebut berpotensi menyerap 6,2 juta tenaga kerja hingga tahun 2030. Pernyataan ini disampaikan pada pembukaan Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (3/6).

“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif gitu ya dan jangan kufur nikmat,” ujar Bahlil.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas diri bagi masyarakat agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Bahlil juga menyoroti perlunya pembenahan di perguruan tinggi agar dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja dan adaptif terhadap tuntutan lapangan pekerjaan.

“Kampus segera menyesuaikan. Jangan kampus melahirkan output lulusan kampus yang tidak adaptif dengan tuntutan lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Bahlil menambahkan bahwa angka 6,2 juta lapangan kerja tersebut baru mencakup perhitungan tenaga kerja langsung. Ia meyakini bahwa proyek-proyek besar yang tengah berjalan akan memberikan dampak positif bagi sektor-sektor pendukung lainnya.

“Kalau di situ secara teori ekonomi digabungkan dengan tenaga kerja tidak langsung, pasti lebih dari itu,” imbuhnya.

Isu kesulitan mencari kerja di Indonesia memang tengah menjadi sorotan publik, terutama di tengah kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan tingginya antusiasme masyarakat terhadap job fair.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Februari 2025, terdapat 7,28 juta orang menganggur di Indonesia. Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 83.450 orang dibandingkan dengan Februari 2024.