Bahlil: Soal Diskon Listrik, Tanya Pengumum!

keepgray.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menolak berkomentar terkait keputusan pemerintah yang membatalkan diskon tarif listrik 50 persen.

Bahlil mengaku tidak pernah mendapatkan informasi mengenai kebijakan tersebut sejak awal. Oleh karena itu, ia tidak dapat menjelaskan alasan pembatalan kebijakan tersebut. “Menyangkut diskon listrik, tanyakan kepada yang pernah mengumumkan,” kata Bahlil usai acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (3/6).

Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait diskon tarif listrik 50 persen.

Anggia menjelaskan bahwa Kementerian ESDM selalu siap memberikan masukan jika diminta, mengingat tanggung jawabnya terhadap ketenagalistrikan. Namun, untuk kebijakan ini, ia menyerahkan penjelasan kepada pihak yang berwenang. “Karena inisiatif kebijakan serta pembatalan ini di luar kewenangan kami, berada di kementerian atau lembaga lain, kami sangat menghormati keputusan tersebut, dan kiranya jika ada pertanyaan terkait ini kami menyarankan agar bisa menanyakan langsung dan berkomunikasi langsung ke lembaga yang memberikan pernyataan,” ujar Anggia melalui keterangan tertulis.

Sebelumnya, diskon tarif listrik 50 persen sempat menjadi bagian dari enam stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah untuk kuartal II 2025. Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Diskon tersebut rencananya akan diberikan kepada pelanggan dengan daya 1.300 VA ke bawah, dengan target penerima bantuan mencapai 79,3 juta pelanggan rumah tangga.

Namun, kebijakan tersebut dibatalkan dalam rapat di Istana Kepresidenan Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan karena proses penganggaran yang lebih lambat. “Kita rapat diskon listrik penganggaran lebih lambat. Kalau Juni, Juli tidak bisa dijalankan,” ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6) lalu.