Bahlil Cek Pulau GAG Soal Tambang Nikel

keepgray.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan inspeksi mendadak ke tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, sebagai respons atas protes masyarakat dan untuk memperoleh gambaran objektif mengenai kondisi lapangan.

Bahlil menyatakan kedatangannya bertujuan untuk mengecek langsung dan melihat secara objektif kejadian sebenarnya di lokasi. Hasil dari tinjauan ini akan disampaikan oleh tim Kementerian ESDM.

Berdasarkan pantauan Antara di Pulau Gag, aktivitas pertambangan PT GAG Nikel telah dihentikan sementara sejak instruksi Menteri ESDM pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6).

Namun, di sisi lain, warga Pulau Gag Raja Ampat justru meminta Bahlil untuk melanjutkan operasional PT GAG Nikel. Friska, seorang warga, menyampaikan bahwa isu kerusakan lingkungan adalah tidak benar dan kondisi alam di Pulau Gag baik-baik saja.

Warga menyambut kedatangan Bahlil dengan spanduk bertuliskan ‘Laut Kami Bersih, Berita Pulau Gag Hancur itu Hoax’. Mereka meminta agar operasional segera dikembalikan karena penghentian berdampak pada ekonomi masyarakat.

Bahlil menanggapi dengan menanyakan kebenaran berita-berita yang beredar dan menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk memastikan operasional GAG Nikel berjalan sesuai aturan tanpa merusak alam.

Sebelumnya, Bahlil menghentikan sementara operasi GAG Nikel untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat dan mengirim tim inspeksi Kementerian ESDM ke lapangan.

GAG Nikel memiliki izin Kontrak Karya (KK) dengan nomor 430.K/30/DJB/2017 dan luas wilayah izin pertambangan 13.136 hektar. Bahlil menjelaskan bahwa GAG Nikel adalah satu-satunya perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut saat ini.

Kontrak Karya perusahaan anak usaha Antam ini terbit pada tahun 2017 dan mulai beroperasi setahun kemudian setelah mengantongi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Terdapat beberapa izin pertambangan di Raja Ampat, namun hanya GAG Nikel yang saat ini aktif beroperasi.