keepgray.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memerintahkan sejumlah staf untuk meninggalkan Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Keluarga anggota dinas militer AS yang ditempatkan di Timur Tengah juga diperintahkan untuk meninggalkan kawasan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa keputusan pengurangan staf kedutaan di Irak didasarkan pada analisis terbaru mengenai situasi keamanan. Sementara itu, Menteri Pertahanan AS telah mengizinkan anggota keluarga militer AS yang bertugas di seluruh wilayah Timur Tengah untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran akan potensi konflik, terutama setelah Iran mengancam akan menyerang seluruh pangkalan militer AS di Timur Tengah jika perundingan nuklirnya gagal.
Presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan New York Post mengungkapkan ketidakpastiannya mengenai prospek negosiasi untuk memberlakukan batasan baru pada program nuklir Iran.
Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, dalam pernyataan yang disiarkan televisi, menyatakan bahwa Iran akan menargetkan seluruh pangkalan AS di negara tuan rumah tanpa ragu-ragu jika konflik pecah.
CBS News melaporkan bahwa para pejabat AS telah diberi tahu bahwa Israel siap melancarkan operasi militer ke Iran. Informasi ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintahan Trump dalam mengeluarkan imbauan kepada warga Amerika untuk meninggalkan Timur Tengah.