Apresiasi Haji: Fokus Lansia, Usul Istitaah!

keepgray.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi memberikan apresiasi kepada petugas haji tahun 2025 atas pelayanan yang diberikan kepada jemaah. Apresiasi tersebut disampaikan di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (11/6/2025).

Arifah menyampaikan bahwa petugas haji telah bekerja dengan semangat untuk memberikan pelayanan terbaik, memastikan jemaah merasa aman dan nyaman. Namun, ia juga menyoroti perlunya peningkatan jumlah petugas perempuan yang seimbang dengan jumlah jemaah perempuan, yang mencapai 55% hingga 60% dari total jemaah haji Indonesia. Selain itu, ia menekankan pentingnya pembimbing ibadah perempuan karena adanya perbedaan kebutuhan bimbingan ibadah antara perempuan dan laki-laki.

Arifah juga menyoroti kondisi jemaah lanjut usia (lansia) yang memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ia menekankan bahwa jemaah haji seharusnya memenuhi istitaah kesehatan atau kemampuan fisik, selain kemampuan materi. Ia mencontohkan kondisi jemaah yang sudah tidak dapat makan, buang air, atau mandi sendiri, sehingga memerlukan bantuan. Dalam kasus seperti itu, ia menyarankan agar keluarga mempertimbangkan untuk membadalkan haji bagi anggota keluarga yang sudah sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Mengenai pendamping jemaah lansia atau disabilitas, Arifah meminta agar mereka menandatangani pakta integritas yang menyatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan jemaah yang didampingi selama di Arab Saudi. Ia menyoroti kasus anak yang mendampingi orang tuanya yang sudah lansia, namun kemudian meninggalkan orang tuanya tanpa pendampingan yang memadai.

Arifah menegaskan bahwa petugas haji bertugas untuk membantu, bukan menyelesaikan semua masalah jemaah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak dan perlunya pembahasan khusus mengenai istitaah, yang mencakup kekuatan fisik selain kemampuan materi.

Indonesia tidak menerapkan batasan usia maksimal bagi jemaah haji. Dari lebih dari 203 ribu jemaah, terdapat lebih dari 40 ribu jemaah lansia, dengan jemaah tertua berusia 108 tahun. Kementerian Agama telah melaksanakan skema safari wukuf khusus bagi 477 jemaah lansia dan berisiko tinggi saat puncak haji. Petugas haji menyatakan bahwa lempar jumrah dan tawaf ifadah bagi peserta safari wukuf akan dibadalkan atau diwakilkan.

Program safari wukuf khusus lansia diikuti oleh 477 jemaah yang diberangkatkan ke Arafah dengan menggunakan 15 bus dan didampingi oleh 118 Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia. Jemaah menjalani wukuf dari dalam bus tanpa bergabung ke tenda bersama jemaah lain, untuk menghindari kelelahan. Peserta safari wukuf adalah jemaah yang tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mengalami demensia, atau kesulitan mendengar.

Kondisi jemaah haji Indonesia menjadi perhatian otoritas Saudi, yang memberikan dispensasi kepada Indonesia untuk mengoperasikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) demi mempermudah layanan bagi jemaah.