keepgray.com – Kebakaran yang melanda permukiman di Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu malam (18/6/2025) merenggut nyawa seorang wanita berusia 24 tahun.
Irmawati, Ketua RT 06 RW 10 Kebon Baru, mengungkapkan bahwa korban bernama APW, seorang lulusan sekolah yang sedang mencari pekerjaan. “Umurnya 24 tahun, jadi dia sudah lulus sekolah dan masih mencari pekerjaan,” ujarnya, seperti dilansir Antara, Kamis (19/6/2025).
Menurut Irmawati, keseharian APW adalah mengantar keponakan dan saudara ke sekolah. Korban diketahui telah lama tinggal bersama tantenya.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 24.00 WIB. Api dengan cepat membesar dan sempat ada ledakan motor yang menghalangi akses penyelamatan. Saat kejadian, APW sedang tidur di lantai atas rumah semipermanen tersebut, sementara anggota keluarga lainnya berada di lantai bawah.
Diduga, kebakaran dipicu oleh lilin yang dinyalakan karena listrik padam. Api dari lilin tersebut kemudian menjalar dengan cepat. “Betul, tingkatnya semipermanen. Dan korban itu berada di atas, sedang tidur sendirian. Sementara tantenya di bawahnya,” kata Irmawati.
Warga sempat berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun tidak berhasil karena api sudah terlalu besar. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi. Irmawati berharap jenazah APW dapat disalatkan dan dikebumikan dengan layak.
Irmawati menambahkan, pihak keluarga membutuhkan biaya sekitar Rp 4 juta untuk pengurusan jenazah. Pihaknya telah berkoordinasi dengan lurah setempat untuk mencari keringanan biaya, mengingat ini adalah kecelakaan.
Berdasarkan laporan yang diterima pemadam kebakaran pada pukul 02.02 WIB, sebanyak 20 unit mobil damkar dan 73 personel dikerahkan ke lokasi kejadian di Jalan J RT 6 RW 10, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet. Operasi pemadaman dimulai pukul 02.15 WIB dan dinyatakan selesai pada pukul 04.30 WIB.
Akibat kebakaran ini, sebanyak 7 rumah yang dihuni oleh 11 keluarga dengan total 30 jiwa terdampak. Warga yang kehilangan tempat tinggal sementara mengungsi ke aula Musala Mujahidin.