keepgray.com – Skema tanazul atau pemulangan jemaah haji lebih awal ke hotel di Makkah setelah melakukan jumrah aqobah, yang sebelumnya disiapkan untuk mengatasi kepadatan di Mina saat puncak haji 2025, dibatalkan pelaksanaannya. Skema ini sedianya memungkinkan jemaah haji untuk menginap di hotel dekat Mina setelah melempar jumrah aqobah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa jemaah yang telah terdaftar dalam skema tanazul akan tetap mendapatkan jatah tenda dan kasur. Jatah makanan yang semula dialokasikan di hotel akan dialihkan dan dikirimkan ke tenda masing-masing jemaah.
Menanggapi pembatalan skema tanazul, An’im Falachuddin, anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, mendesak syarikah untuk mempersiapkan mabit di Mina dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan pentingnya mengatasi keluhan utama, yaitu antrean panjang di kamar mandi.
“Soal kekurangan air di tenda-tenda, jangan sampai hal itu terjadi. Termasuk soal ketepatan waktu pengiriman konsumsi. Jangan sampai kekurangan air itu yang paling fatal, kemudian lagi konsumsi jangan sampai terjadi lagi keterlambatan pengiriman konsumsi, itu yang kami wanti-wanti betul,” ujar An’im di Makkah, Rabu (4/6/2025).
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa penundaan skema tanazul ini mempertimbangkan masukan dari Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, kebijakan ini diambil demi kemaslahatan jemaah haji Indonesia.
“Menteri Urusan Haji membayangkan lebih dari 30 ribu akan melakukan tanazul bersamaan semua negara lain juga akan melakukan seperti itu, maka dikhawatirkan akan terjadi pemadatan jalanan dan takutnya nanti ada chaos segala macam,” kata Nasaruddin Umar.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk meniadakan tanazul.