keepgray.com – Korlantas Polri terus menggencarkan sosialisasi terkait kendaraan yang terindikasi melakukan pelanggaran dimensi dan muatan berlebih (over dimension and over loading). Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengapresiasi kinerja Ditlantas Polda dalam upaya ini.
Apresiasi tersebut disampaikan Irjen Agus menyusul hasil analisis dan evaluasi (anev) hingga H+9 pelaksanaan tahap sosialisasi (9 Juni 2025). Hasil anev mencatat sejumlah temuan penting, di antaranya pendataan kendaraan terindikasi over dimension and over loading sebanyak 21.094 unit. Rinciannya, 5.462 kendaraan over dimension dan 15.632 kendaraan over loading.
Dari total kendaraan yang terindikasi melanggar, 8.888 unit (42%) dimiliki oleh perusahaan, sementara 12.206 unit (58%) dimiliki oleh perorangan.
Irjen Agus mengapresiasi kinerja 5 Ditlantas Polda yang dinilai aktif dalam melaksanakan pendataan selama tahap sosialisasi, yaitu Polda Jawa Timur, Polda Sumatera Selatan, Polda Sumatera Utara, Polda Jawa Tengah, dan Polda Metro Jaya.
Irjen Agus juga menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan oleh jajaran Ditlantas untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam kegiatan ini.
“Laksanakan pengawasan secara berjenjang agar pelaksanaan kegiatan ini tidak terjadi penyimpangan,” tegas Irjen Agus kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).
Sebelumnya, Irjen Agus juga memohon dukungan dari masyarakat dan kalangan akademisi untuk menyukseskan program Indonesia menuju zero over dimension and over loading. Ia menyampaikan permohonan doa restu dari masyarakat.
“Barangkali dengan program Indonesia menuju zero over dimensi dan overload, kami mohon doa restu dari masyarakat,” ujar Irjen Agus dalam program detikPagi, Kamis (5/6).
Irjen Agus juga mengharapkan dukungan dari para pakar transportasi dan akademisi kampus untuk mendukung rencana ini.
“Mohon dukungan dari semua pakar transportasi, termasuk juga dari kalangan kampus, termasuk masyarakat semua,” imbuhnya.
Ia berharap penertiban kendaraan over dimension and over loading dapat memberikan dampak positif dalam menekan angka kecelakaan.
