Ancaman Bom, Jemaah Haji Depok Mendarat Darurat

keepgray.com – Ratusan jemaah haji asal Depok mengalami pengalaman mengejutkan ketika pesawat yang mereka tumpangi dari Jeddah menuju Jakarta terpaksa mendarat darurat di Medan akibat ancaman bom. Pesawat Saudia Airlines SV5276 mendarat di Bandara Kualanamu pada Selasa (17/6/2025) tanpa pemberitahuan awal kepada penumpang, yang kemudian menimbulkan kebingungan dan rasa takut.

Salah seorang penumpang, Hans (54), mengungkapkan bahwa sesaat setelah mendarat, para jemaah haji diminta turun dengan cepat dari pesawat tanpa penjelasan apapun. Keheranan mereka bertambah ketika melihat mobil pemadam kebakaran mendekati pesawat. “Saat itulah kita bertanya-tanya kenapa kita diturunkan di sini. Sampai di situ kan masih belum tahu apa. Baru tiba-tiba masuk mobil gegana. Nah di situlah ada apa ya. Nah di situ mulai banyak, oh ada sesuatu yang berbeda. Nah sejak itulah kita monitor,” ujar Hans kepada detikcom, Rabu (18/6).

Setelahnya, barulah beredar kabar mengenai ancaman bom yang membuat para jemaah terkejut. Meskipun sempat mengira kabar tersebut hanya hoaks, Hans menuturkan bahwa kekhawatiran mulai muncul setelah melihat berita dari berbagai media yang mengonfirmasi adanya ancaman tersebut.

Kendati demikian, Hans menyatakan bahwa para jemaah tidak panik, melainkan lebih merasa heran dan bersyukur karena telah berhasil turun dari pesawat dengan selamat. “Biasa aja, jadi kecenderungan heran. Heran, karena ya antara heran, antara mau bilang takut juga, alhamdulillah enggak, karena kita sudah berhasil turun kan. Sudah berhasil turun, jadi takut tuh enggak,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa rasa takut mulai menghantui ketika muncul berita tentang detail teknis peledakan bom.

Para jemaah haji asal Depok ini akhirnya tiba di Balai Kota Depok dan disambut dengan tangis haru oleh keluarga mereka. Kepala Kemenag Depok, Enjat Mujiat, menjelaskan bahwa seluruh jemaah yang berjumlah 442 orang dalam kondisi sehat.

Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turut melakukan pendalaman terkait ancaman bom ini untuk memastikan tidak ada potensi bahaya yang lebih besar. Juru bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Saudi Arabia karena objek yang diancam adalah aset Saudi, yakni pesawat SV-5726.

Ancaman bom tersebut diterima PT Angkasa Pura melalui e-mail yang dikirim ke Kementerian Perhubungan. Pengirim pesan diduga berada di India. Polisi masih terus menyelidiki lebih lanjut terkait motif dan potensi keterkaitan ancaman tersebut dengan kelompok di dalam maupun luar negeri.