keepgray.com – Perjalanan kepulangan jemaah haji RI diwarnai kepanikan setelah muncul ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines SV5276 rute Jeddah-Jakarta, yang berujung pada pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat tersebut mengangkut 442 jemaah haji asal Depok. Berikut fakta-fakta terkait peristiwa ini:
Ancaman bom pertama kali diterima oleh PT Angkasa Pura melalui email anonim pada pukul 07.30 WIB. Email tersebut berisi ancaman bahwa pengirim akan meledakkan pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta.
Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan mengungkapkan isi pesan teror yang diterima maskapai Saudia Airlines, yang mengancam akan meledakkan bom saat pesawat mendarat di Jakarta. Pesan tersebut diterima Kementerian Perhubungan melalui email sekitar pukul 07.30 WIB, saat pesawat sudah berada di wilayah Indonesia.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menyatakan bahwa pengirim pesan diduga berasal dari Bombay, India. Pesan ancaman itu ditulis dalam bahasa Inggris.
Setelah menerima informasi ancaman, Tim Jibom Brimob Polda Sumut segera melakukan sterilisasi terhadap pesawat Saudia Airlines. Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto menyatakan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan pesawat steril dari bahan peledak.
Setelah dinyatakan aman, para penumpang pesawat Saudia Airlines yang sebelumnya mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat ancaman bom, diterbangkan kembali ke Jakarta pada Rabu pagi. Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, menyatakan bahwa seluruh penumpang dalam kondisi aman dan sehat setelah diperiksa oleh tim Brimob dan imigrasi.