keepgray.com – Berbagai tanda yang mengindikasikan semakin dekatnya hari kiamat akan bermunculan di akhir zaman, salah satunya adalah penghentian ibadah haji dan umrah oleh umat Islam, diikuti dengan kehancuran Ka’bah. Fenomena ini merupakan bagian dari rangkaian besar peristiwa akhir zaman yang telah disampaikan dalam berbagai riwayat hadis.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Sa’id al-Khudri RA menyampaikan sabda Rasulullah SAW: “Hari kiamat belum akan terjadi sampai Ka’bah tidak lagi dikunjungi untuk berhaji.” Hadis ini menjelaskan bahwa akan tiba suatu masa di mana Ka’bah tidak lagi menjadi tujuan ziarah. Aktivitas haji dan umrah akan ditinggalkan, bukan karena penghapusan syariatnya, melainkan karena kondisi dunia yang sudah kacau dan menakutkan menjelang kiamat.
Menurut buku *Kemunculan Nabi Isa, Imam Mahdi & Dajjal* karya Syeikh Mutawalli Sya’ Rawi, setelah ibadah haji dan umrah mulai ditinggalkan, tanda berikutnya adalah kehancuran Ka’bah. Abdullah bin Amr RA meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Yang akan merobohkan Ka’bah adalah seorang yang memiliki dua betis lembut dari daerah Habasyah. Kemudian ia akan mengambil benang-benang dari penutup Ka’bah dan akhirnya membiarkannya tanpa kiswah (kain penutup Ka’bah). Seolah-olah aku melihat dia berusaha menghancurkannya dengan linggis dan cangkul.” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat lain yang juga disebutkan oleh Abdullah bin Amr (HR. Ahmad), “Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzu as-Suwaiqatain dari Habasyah. Ia akan merampas perhiasan Ka’bah dan melepas kain penutupnya. Seolah-olah aku melihatnya: berkepala botak, bertubuh kecil, dan menghantam Ka’bah dengan cangkul dan sekopnya.” Kehancuran Ka’bah ini dipandang sebagai simbol runtuhnya syiar Islam secara global, mengindikasikan dunia yang berada dalam kegelapan spiritual dan kekacauan moral.
Meskipun kehancuran Ka’bah akan terjadi menjelang kiamat, penting untuk diketahui bahwa ibadah haji dan umrah tidak langsung terhenti begitu Ya’juj dan Ma’juj muncul. Bahkan, diriwayatkan bahwa Nabi Isa AS akan melaksanakan haji dan umrah setelah fitnah Ya’juj dan Ma’juj berlalu. Hal ini disebutkan dalam buku *Kiamat Sudah Dekat?* oleh Muhammad al-‘Areifi, mengutip hadis dari Qatadah (HR Ahmad): “Niscaya Isa bin Maryam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berumrah setelah munculnya Ya’juj dan Ma’juj.”
Qatadah, yang juga diceritakan dalam buku *Dahsyatnya Hari Kiamat* karya Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa usai kebinasaan Ya’juj dan Ma’juj, manusia akan kembali mendapatkan ketenteraman dan rezeki. Setelah itu, Allah SWT akan mengirimkan angin sejuk yang bertugas merenggut ruh setiap mukmin yang tersisa di akhir zaman. Pada saat itulah, Nabi Isa bin Maryam akan diwafatkan, disalatkan oleh kaum muslimin, dan dikebumikan bersama Rasulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa masih ada periode di mana syariat Islam terus dijalankan setelah Ya’juj dan Ma’juj, di mana manusia akan kembali menemukan ketenangan dan sebagian besar dunia akan tunduk kepada perintah Allah melalui dakwah Nabi Isa AS.