keepgray.com – Seorang nasabah Ajaib Sekuritas Asia menjadi viral setelah mengaku ditagih Rp1,8 miliar padahal hanya berniat membeli saham senilai Rp1 juta. Pengakuan nasabah bernama Niyo ini diunggah melalui akun Instagram @friendshipwithgod pada 24 Juni 2025.
Niyo menjelaskan bahwa ia hanya bermaksud membeli saham Bank BTN (BBTN) senilai Rp1 juta. Namun, saat pembayaran transaksi, ia ditagih Rp1,8 miliar. Setelah dicek, terdapat transaksi pembelian saham BBTN sebanyak 16.541 lot senilai Rp1,8 miliar di akunnya yang tidak pernah ia lakukan. Ia terkejut karena pembelian itu menggunakan fitur trading limit Ajaib, yang tidak pernah ia manfaatkan.
Trading limit adalah fitur yang memungkinkan nasabah membeli saham lebih yang nilainya lebih besar dari dana yang tersedia di rekening, dengan memanfaatkan tambahan daya beli (buying power) yang disediakan oleh Ajaib.
Niyo mengaku sudah menyampaikan keluhan kepada Ajaib, namun justru menerima email tagihan utang beserta denda keterlambatan pembayaran. Ia merasa diperlakukan seolah-olah lari dari tanggung jawab, padahal ia tidak pernah merasa berutang. Niyo menyebutkan sudah menabung selama 3 tahun 6 bulan melalui aplikasi Ajaib sejak 2022, bahkan membeli saham secara teratur setiap hari.
Niyo juga mengaku didatangi seseorang yang mengaku sebagai Dirut Ajaib. Orang tersebut menawarkan kompensasi kerugian dengan syarat Niyo harus tutup mulut soal kasus ini, namun tawaran itu ditolak.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia Juliana menyatakan tidak ada gangguan sistem atau error saat transaksi dilakukan. Setelah melakukan penyelidikan, perusahaan mengklaim tidak menemukan kejanggalan dalam transaksi saham Rp1,8 miliar yang dilakukan Niyo. Juliana juga menyebutkan bahwa nasabah tersebut adalah pelanggan setia dengan total portofolio di atas Rp1 miliar. Menurutnya, transaksi tersebut telah melewati proses konfirmasi di handphone nasabah.
Namun, Niyo membantah pernyataan Dirut Ajaib dan mengaku tidak pernah menerima konfirmasi saat melakukan transaksi Rp1,8 miliar tersebut. Ia menegaskan bahwa pembelian saham senilai Rp1,8 miliar terjadi tanpa izin dan sepengetahuannya. Ia meminta Ajaib untuk jujur dan tidak membohongi nasabah, serta menunjukkan log konfirmasi pre-order jika memang benar ada.