keepgray.com – Jemaah haji khusus Aida Tourindo Wisata melaksanakan ziarah di sekitar Masjid Nabawi, Madinah, Kamis (29/5/2025). Pada penghujung rangkaian ziarah, para jemaah terharu saat mengunjungi pemakaman Baqi.
Ziarah di sekitar Masjid Nabawi dipandu oleh Syekh Fikri Thoriq, yang mengisahkan sejarah pembangunan Masjid Nabawi. Lokasi masjid dulunya adalah tempat penjemuran kurma milik dua anak yatim bersaudara, Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW.
“Rasul mengambil sedikit tanah tersebut untuk rumahnya yang sederhana. Saking sederhananya, atap rumah rasul bisa dijangkau dengan tangan. Beliau menunjukkan bagaimana hidup dengan sederhana,” kata Syekh Fikri.
Perjalanan ziarah dilanjutkan ke Saqifah Bani Sa’idah, tempat Abu Bakar dibaiat sebagai khalifah pertama setelah Rasulullah SAW. Kemudian, jemaah berjalan kaki menuju tiga masjid dekat Masjid Nabawi: Masjid Ali bin Abi Thalib, Masjid Abu Bakar, dan Masjid Ghamamah.
Syekh Fikri menjelaskan sejarah Masjid Ghamamah, “Rasul dipayungi awan saat menjadi imam salat Id. Ada juga riwayat yang mengatakan Rasul dipayungi awan saat menjadi imam salat Istisqa (salat untuk meminta hujan).” Ghamamah berarti awan atau mendung.
Di sekitar Masjid Ghamamah, jemaah juga melihat jalur yang digunakan Nabi Muhammad SAW saat mengunjungi Masjid Kuba, yang berjarak sekitar 3-4 km. Dahulu, Rasul berjalan kaki ke Masjid Quba, masjid pertama yang dibangunnya.
Ziarah dilanjutkan ke pemakaman Baqi, tempat orang-orang dekat Rasul dimakamkan. Di sana, Syekh Fikri menceritakan kisah malam Jumat terakhir Rasul di dunia, yang membuat jemaah Aida Tourindo menangis.
“Malam Jumat terakhir Rasul di dunia, Rasul ziarah ke Baqi diantar Abu Muwaihibah. Rasul berkata pada Abu Muwaihibah, ada seorang hamba disuruh memilih sama Allah, mau hidup selamanya di dunia, diberikan dunia, wafat, masuk surga. Atau mau wafat sekarang, bertemu Allah, masuk surga,” tutur Syekh Fikri.
Abu Muwaihibah tahu bahwa hamba dalam kisah itu adalah Nabi Muhammad SAW. Ia berharap hamba tersebut memilih hidup selamanya di dunia karena tak ingin kehilangan Rasul. Namun, Rasul memilih untuk berjumpa dengan Tuhannya karena rindu kepada Allah.
Kisah ini membuat jemaah haji Aida Tourindo menangis haru. Syekh Fikri menekankan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan.
“Kalau seseorang hidupnya beriman beramal saleh, Allah akan bawa berita bahagia untuknya, dia akan rindu mati. Kalau orang itu mengisi hidupnya dengan maksiat dia takut mati,” pungkas Syekh Fikri.