AHY: Tanggul Laut Raksasa Selamatkan Pesisir Utara Jawa

keepgray.com – Pemerintah Indonesia memprioritaskan pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Pantai Utara Jawa, sebuah proyek ambisius yang telah direncanakan sejak tahun 1995 dan kini mulai diimplementasikan.

Proyek yang membentang sepanjang sekitar 500 kilometer dari Banten hingga Gresik ini diperkirakan akan menelan biaya hingga US$ 80 miliar dan akan dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu 15-20 tahun.

“Sekarang tidak ada lagi penundaan, kita akan segera mulai itu. Saya sudah perintahkan suatu tim untuk roadshow keliling, dan dalam waktu dekat saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa,” terang seorang sumber dari pemerintahan, Jumat (13/6/2025).

Pernyataan ini disampaikan dalam acara penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga menyoroti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Giant Sea Wall Pantura Jawa sesuai arahan Presiden, dengan tujuan melindungi kawasan pesisir dari dampak perubahan iklim.

AHY menekankan bahwa perlindungan garis pantai bukan sekadar masalah infrastruktur, melainkan menyangkut kelangsungan hidup masyarakat dan eksistensi bangsa.

“Arahan Bapak Presiden tersebut bukan hanya merupakan respons teknis, tapi sebuah keputusan yang berani untuk menyelamatkan masa depan jutaan rakyat di pesisir utara Jawa. Bagi bangsa yang hidup di kepulauan, melindungi garis pantai adalah melindungi eksistensinya,” pungkas Menko AHY.

Konferensi ICI dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri dan Wakil Menteri Kabinet, Duta Besar negara-negara sahabat, Anggota DPR/MPR dan DPD RI, Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan. Hampir 7.000 peserta dari puluhan negara partisipan, termasuk Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan, turut hadir.

ICI 2025 menjadi platform penting untuk kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.