keepgray.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa Project Facilitation Office akan melibatkan kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait infrastruktur dan investasi, dengan tujuan mempercepat pembangunan infrastruktur nasional. Project Facilitation Office ini diluncurkan pada penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6/2025).
AHY menjelaskan bahwa implementasi dari Project Facilitation Office akan melibatkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, BKPM, serta kementerian lainnya. Inisiatif ini terinspirasi dari praktik serupa yang diterapkan di Singapura, Hong Kong, dan Australia. Pembentukan Project Facilitation Office merupakan bagian dari prioritas kelima dalam agenda strategis infrastruktur nasional, yaitu Financing Reform for Sustainable Infrastructure.
AHY menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengarahkan untuk menggeser paradigma pembangunan dari model birokratis ke arah kolaboratif, dengan menekankan peran sektor swasta dan pembiayaan inovatif. Pemerintah mendorong skema KPBU, Green Bonds, dan Blended Finance, dengan tujuan mengundang mitra strategis untuk membangun bersama.
Konferensi ICI 2025 mengusung tema ‘Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration’, yang sejalan dengan filosofi pembangunan Presiden Prabowo. Sebagai tindak lanjut konkret, pemerintah meluncurkan Project Catalog 2025 yang menawarkan sekitar 40 proyek infrastruktur strategis di sektor transportasi, energi, air, pengelolaan sampah, perumahan, dan kota cerdas.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara. Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari 33 negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.
ICI 2025 menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.