Transmigrasi: Data & Investasi Pacu Pembangunan

keepgray.com – Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia harus mengoptimalkan dua aset besar yang dimilikinya, yaitu bonus demografi dan kekayaan alam, untuk menciptakan kekuatan produktif yang mendorong kemajuan bangsa. Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulis pada Kamis (12/6/2025).

“Kita diberkahi dengan dua hal besar: kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan bonus demografi yang luar biasa. Ini adalah bahan bakar terbaik untuk kemajuan bangsa-asalkan kita kelola dengan bijak,” ujar Iftitah dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

Iftitah mencontohkan kisah sukses Lukman, seorang warga Purworejo yang berhasil membina petani kopi di Kawasan Transmigrasi Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan omzet mencapai Rp 13 juta per bulan.

Dalam forum tersebut, Iftitah menegaskan bahwa Kementerian Transmigrasi kini hadir dengan paradigma baru, tidak hanya berfokus pada pemindahan penduduk, tetapi juga membangun kawasan ekonomi baru berbasis potensi lokal dan kolaborasi global. Melalui program seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Ekspedisi Patriot Transmigrasi, kementerian ini terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan membangun kawasan transmigrasi berbasis data, potensi lokal, serta investasi.

“Kami sedang menyiapkan 2.000 Transmigrasi Patriot yang akan turun ke lapangan untuk memetakan potensi lokal dan mendampingi masyarakat dalam membangun usaha dan komunitas produktif,” jelas Iftitah. Ia juga menambahkan bahwa infrastruktur bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas manusia, yang menjadi kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung pemerataan pembangunan wilayah, khususnya di daerah perbatasan.

“Infrastruktur adalah fondasi bagi pertumbuhan yang inklusif dan berkualitas. Jika dibangun dengan kebijaksanaan, ketahanan, dan keadilan-kita tidak hanya akan mencapai pertumbuhan tinggi, tetapi juga menjaga keberlanjutannya,” kata AHY.

Konferensi ICI dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan. Lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan turut hadir.

ICI 2025 menjadi panggung kolaborasi internasional dengan kehadiran investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.