keepgray.com – Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia dilaporkan telah mencetak rekor dunia dengan menembak jatuh pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) milik Angkatan Udara Pakistan pada jarak 314 kilometer selama pertempuran udara empat hari awal bulan ini. Media India menyebut insiden ini sebagai “historic kill”.
Sistem pertahanan S-400, yang oleh NATO dinamai sebagai SA-21 Growlers, selama ini menjadi target pendiskreditan oleh media Barat selama konflik Rusia-Ukraina. Namun, bagi New Delhi, sistem ini kini menjadi tameng misil andalan. India mengakuisisi lima unit S-400 dari Rusia dalam kesepakatan senilai USD5,4 miliar yang diinisiasi oleh mantan menteri pertahanan Manohar Parrikar.
Di tengah sanksi global terhadap Rusia, Amerika Serikat sempat berupaya menghalangi India untuk melanjutkan kesepakatan tersebut. Pengiriman unit S-400 tetap berlanjut meskipun Amerika Serikat belum memutuskan keringanan bagi India berdasarkan Countering America’s Adversaries through Sanctions Act (CAATSA).
Menurut laporan *EurAsian Times* pada Minggu (25/5/2025), sumber kredibel mengungkapkan bahwa sistem S-400 India telah menciptakan rekor dunia dengan mengamankan target terjauh yang dihancurkan oleh sistem rudal udara (SAM), yaitu pesawat AWACS Saab Erieye-2000 milik Angkatan Udara Pakistan, pada jarak 314 kilometer. Sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, menyatakan bahwa ini adalah kehilangan kedua pesawat radar terbang Saab Erieye-2000 bagi Pakistan.
Klaim mengenai penembakan jatuh pesawat AWACS oleh S-400 ini juga dikonfirmasi oleh media terkemuka India, *Hindustan Times*. Laporan *Hindustan Times* bahkan menambahkan bahwa satu jet tempur JF-17 Thunder, dua jet F-16, dan sebuah pesawat C-130 Pakistan juga ditembak jatuh, meski tidak secara spesifik menyebutkan peran S-400 dalam insiden-insiden tersebut.
Sementara itu, Pakistan mengklaim bahwa serangan jet tempur JF-17 Thunder mereka telah menghancurkan satu unit sistem rudal S-400 India, namun klaim ini dibantah oleh militer New Delhi. Sebelumnya, pensiunan Marsekal Udara Pakistan Masood Akhtar mengungkapkan bahwa Angkatan Udara Pakistan (PAF) kehilangan pesawat AWACS selama Operasi Sindoor India pada malam 9-10 Mei akibat serangan rudal BrahMos.