Bromo: Warisan Budaya, Magnet Wisata Dunia

keepgray.com – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menghadiri upacara adat Yadnya Kasada 2025 di Pura Luhur Poten, Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Upacara ini, yang merupakan warisan budaya masyarakat Tengger, diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Fadli menjelaskan bahwa Yadnya Kasada adalah tradisi masyarakat Tengger sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur Gunung Bromo. Ia juga mengagumi pemandangan dari puncak Bromo yang luar biasa.

Upacara Yadnya Kasada diadakan setiap tahun pada bulan ke-12 kalender Tengger, bertepatan dengan bulan purnama. Inti dari prosesi ini adalah melarung sesaji ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan penghormatan terhadap leluhur.

Fadli menekankan bahwa keindahan budaya di Bromo bukan hanya warisan lokal, tetapi juga daya tarik internasional. Ia berharap tradisi ini tetap lestari dan menarik minat wisatawan dari berbagai negara. Fadli juga menyoroti pentingnya menjaga toleransi dan menikmati keindahan alam Bromo.

Selain itu, Fadli menyoroti perlunya menjaga kelestarian lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung. Ia mengapresiasi upaya masyarakat setempat dalam membersihkan kawasan secara gotong-royong setelah perayaan, meskipun ada potensi dampak seperti sampah.

Dalam kunjungannya, Fadli juga melakukan Tengger Nandur di Desa Ngadipura, Probolinggo. Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dan masyarakat setempat untuk melestarikan lingkungan di kawasan sakral Punden, sekaligus sebagai bentuk spiritualitas harmoni warga Tengger dengan alam melalui penanaman tumbuhan khas Bromo. Dengan terjaganya alam, masyarakat Tengger dapat melanjutkan tradisi religi dan budaya yang menekankan harmoni antara manusia, makhluk hidup, alam, dan Tuhan.

Dalam kegiatan ini, Fadli didampingi oleh Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga Rachmanda Primayuda, Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono, serta Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi.