BRI: Desa BRILiaN Dongkrak Wisata Unggulan

keepgray.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) meluncurkan Program Desa BRILiaN bertema ‘Desa Wisata’ sebagai langkah konkret untuk mengembangkan potensi pariwisata desa di Indonesia. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat desa dan mengembangkan destinasi wisata berbasis kearifan lokal.

Kick-off program ini diadakan secara daring pada Senin (26/5), menghadirkan Senior Executive Vice President BRI Muhammad Candra Utama, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Ika Kusuma Permana Sari, serta CEO Atourin Benarivo Triadi Putra.

Muhammad Candra Utama menegaskan bahwa BRI, sebagai bank yang fokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan, tetapi juga berkomitmen meningkatkan nilai ekonomi dan sosial masyarakat melalui program pemberdayaan desa.

“Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDG’s,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6).

Sejak diluncurkan pada awal 2020 hingga 30 April 2025, Program Desa BRILiaN telah menjangkau 4.327 desa di seluruh Indonesia. Desa-desa ini menunjukkan inisiatif tinggi untuk berkembang melalui berbagai program pemberdayaan yang telah direncanakan.

Candra mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi desa wisata di Indonesia, termasuk belum optimalnya upaya meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, keterbatasan dalam mengemas produk wisata secara inovatif dan kreatif, serta kurangnya pemahaman dalam merancang paket wisata yang menarik. Selain itu, desa wisata juga dinilai belum maksimal dalam membangun jejaring dan kerja sama dengan pihak ketiga atau komunitas budaya untuk memasarkan dan menjual produk wisata.

Menanggapi tantangan tersebut, BRI menghadirkan rangkaian pelatihan menyeluruh yang mencakup pengembangan soft dan hard competencies, serta pendampingan dalam pembuatan dan onboarding paket wisata ke platform digital, melalui Atourin sebagai mitra kerja sama. Pelatihan ini dirancang agar desa dapat memahami potensi pariwisatanya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun dukungan masyarakat desa, mengelola desa wisata secara berkelanjutan, membuat paket wisata sesuai potensi desa, dan berkolaborasi dengan pihak ketiga.

BRI optimis program ini akan melahirkan desa-desa wisata yang tidak hanya menarik sebagai destinasi, tetapi juga mampu menumbuhkan wirausaha lokal, memperkuat kelembagaan desa, dan menciptakan ekosistem ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dengan keterlibatan seluruh elemen dalam ekosistem desa, pengembangan desa wisata dapat menjadi instrumen nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa,” tegas Candra.

Ika Kusuma Permana Sari, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata, menyatakan dukungan terhadap program BRI ini, yang sejalan dengan program pengembangan desa wisata pemerintah.

“Langkah ini menjadi jembatan penting dalam memperluas jejaring pengembangan desa wisata,” ucapnya.

Kementerian Pariwisata berkomitmen bersinergi dalam program peningkatan kapasitas masyarakat melalui berbagai fasilitas modul dan penguatan ekosistem desa wisata. Ika berharap desa wisata dari program ini akan menjadi contoh bagi Desa BRILiaN dan desa lain di seluruh Indonesia yang ingin maju dan berkembang.

“Saya pesan kepada Pemerintah Daerah untuk turut mendampingi dan mengawal, untuk memastikan keberlanjutan dan dampak nyata dari program ini,” tutupnya.

Dengan pelaksanaan Program Desa BRILiaN bertema Desa Wisata, BRI menunjukkan peran aktif dalam memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing desa sebagai destinasi unggulan. Dengan dukungan berbagai pihak dan pendekatan yang komprehensif, program ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi desa melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan.