keepgray.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.281 per dolar AS pada Selasa (10/6) pagi, naik 9 poin atau 0,05 persen.
Mayoritas mata uang Asia juga mengalami penguatan. Yuan China naik 0,18 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, peso Filipina naik 0,16 persen, dan baht Thailand naik 0,10 persen. Won Korea Selatan juga menguat 0,10 persen, sementara ringgit Malaysia naik 0,10 persen.
Senada dengan itu, mata uang utama negara maju juga mayoritas dibuka menguat. Poundsterling Inggris naik 0,10 persen, euro Eropa naik 0,04 persen, franc Swiss menguat 0,06 persen, dolar Australia naik 0,11 persen, dan dolar Kanada naik 0,03 persen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan rupiah disebabkan oleh koreksi dolar AS setelah survei menunjukkan penurunan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat.
“Namun, penguatan ini akan terbatas karena investor cenderung wait and see di tengah perundingan tarif China-AS yang sedang berlangsung,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Lukman memperkirakan bahwa hari ini rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS.
